Selasa, 03 Oktober 2017

Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia



PENGARUH BAHASA GAUL
TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH
Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Bantu
Dosen Pengampu Dra. Rasdawita, M.M,.

Oleh
Herti Gustina
NIM A1B112005
Semester IV, Kelas A


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JULI, 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas rahmat dan hiyadah yang telah Ia berikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada wak-tunya.
Kemudian ucapan terima kasih penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik berupa sarana dan prasarana maupun berupa ide-ide atau gagasan-gagasan sehingga makalah ini dapat tersele-saikan dengan baik.
Makalah ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas akhir mata kuliah Bahasa Bantu sebagai bahan acuan dalam memahami pembelajaran bahasa bantu. Dalam makalah ini penulis mengangkat topik bahasan mengenai Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia. Melihat maraknya penggunaan bahasa gaul terutama pada kaum remaja sehingga mengenyampingkan pengguna-an bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, apabila ada kesalahan dan ke-kurangan penulis mohon maaf. Kritik maupun saran dibuka demi perbaikan maka-lah ini untuk selanjutnya.
Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Jambi,    Juli 2014
Penulis

Herti Gustina


i
 
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3  Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1  Hakikat Bahasa............................................................................................... 3
2.2  Ragam Bahasa Indonesia................................................................................ 4
2.3  Kesalahan dalam Berbahasa Indonesia........................................................... 5
2.4  Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia................ 7
2.5  Solusi terhadap Permasalahan Bahasa Gaul.................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................. 10
Simpulan................................................................................................................ 10
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................... 11

 




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan unsur bunyi yang bermakna yang digunakan sebagai alat komunikasi. Di Indonesia terdapat sekitar 400 sampai 600 bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat penuturnya. Sebagai alat pemersatu, maka digunakan-lah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia berasal dari baha-sa Melayu Riau yang dipengaruhi oleh bahasa daerah dan bahasa asing. Hingga saat ini bahasa Indonesia terus berkembang dan digunakan sebagai bahasa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dewasa ini, bahasa Indonesia tersaingi oleh adanya penggunaan bahasa gaul. Bahasa gaul ini terutama digunakan oleh penutur yang sebagian besar dari kalangan remaja. Bahasa gaul ialah bahasa yang digunakan untuk berteman atau bersahabat dalam masyarakat. Artinya bahasa gaul lebih bersifat akrab terhadap lawan bicara.
Dahulu bahasa gaul sering digunakan oleh para waria dalam pengkodean bahasa. Akantetapi seiring dengan perkembangan zaman, bahasa gaul menjadi le-bih diminati oleh kalangan remaja. Hal ini diakibatkan karena bahasa gaul lebih singkat, lincah, kreatif, dan dianggap lebih modern.
Dalam kaidah pembentukan istilah bahasa Indonesia, penggunaan bahasa gaul tidak memperhatikan EYD yang baik dan benar. Seringkali bahasa gaul menyalahi aturan pembentukan istilah bahasa Indonesia. Akantetapi, karena se-ring didengar dan digunakan, para penutur bahasa kerapkali menggunakannya da-lam kegiatan-kegiatan yang sifatnya formal. Hal ini tentu mengakibatkan adanya pergeseran penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam arti sulit bagi penutur bahasa untuk membedakan mana bahasa Indonesia yang sesuai de-ngan kaidah bahasa Indonesia dan mana yang hanya merupakan bahasa gaul. Kea-daan yang demikianpun menyulitkan bagi penutur asing untuk mempelajari baha-sa Indonesia.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
a.       Bagaimana hakikat bahasa?
b.      Apa itu bahasa Indonesia?
c.       Apa itu bahasa gaul?
d.      Apa-apa saja ragam bahasa Indonesia?
e.       Apa saja yang menyebabkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
f.       Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia?
g.      Bagaimana cara mengatasi pengaruh adanya bahasa gaul?

1.3  Tujuan Penulisan
Dari topik di atas, maka dirumuskan tujuan penulisan makalah sebagai beri-kut.
a.       Untuk mengetahui hakikat bahasa;
b.      Untuk mengetahui apa itu bahasa Indonesia;
c.       Untuk mengetahui apa itu bahasa gaul;
d.      Untuk mengetahui apa-apa saja ragam bahasa Indonesia;
e.       Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam berbahasa Indone-sia yang baik dan benar;
f.       Untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa In-donesia; dan
g.      Untuk mengetahui cara mengatasi pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa In-donesia.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Hakikat Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidenti-fikasi diri. Sebagai suatu sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau pola-pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun ta-ta kalimat.
Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi, kita mengenal adanya bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa asing, maupun bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Indonesia yang telah diresmikan sejak pencetusan Sumpah Pemuda tahun 1928. Bahasa Indonesia ini berasal dari bahasa Melayu Riau yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh bahasa daerah dan bahasa asing. Karena terdapat banyaknya bahasa daerah yang terdapat di Indone-sia, maka disahkanlah bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia karena bahasanya yang tidak mengenal tingkatan, sederhana dan telah lama menjadi lingua franca. Selain itu, bahasa Melayu Riau telah disetujui oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang menuju ke bahasa mo-dern. Perkembangan bahasa Indonesia tersebut dipengaruhi oleh sumbangan baha-sa dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Sumbangan tersebut memunculkan kosakata serapan yang dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Bahasa In-donesia kini tidak hanya digunakan sebagai alat perhubungan, melainkan juga di-gunakan sebagai bahasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seiring dengan perkembangan zaman, muncul pulalah bahasa gaul sebagai sarana dalam komunikasi. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pengertian bahasa ialah sistem lambang bunyi yang bermakna dan digunakan sebagai alat ko-munikasi. Sedangkan gaul dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai ber-campur dalam kehidupan atau berteman akrab. Jadi dapat disimpulkan bahwa ba-hasa gaul ialah bahasa yang digunakan untuk berteman atau lebih akrab dengan masyarakat atau penutur lainnya.
Dahulu bahasa gaul digunakan oleh para waria dalam berkomunikasi sesa-manya. Akantetapi pergeseran penggunaan bahasa gaul semakin mewabah  hingga ke masyarakat umum, terutama digunakan oleh kalangan remaja. Karena bahasa gaul dianggap lebih singkat, lincah, dan sederhana. Sehingga bahasa gaul diang-gap lebih modern untuk digunakan.

2.2  Ragam Bahasa Indonesia
Pada dasarnya setiap bahasa mempunyai ketetapan atau kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna. Akantetapi ka-rena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat pemakai bahasa, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, dan latar belakang budaya mereka, maka bahasa itu menjadi tidak seragam. Hal itu pulalah yang menyebabkan munculnya bahasa gaul. Adapun ragam dalam bahasa Indonesia meliputi:
1)      Ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Biasa disebut dengan istilah idio-lek. Setiap orang mempunyai gaya bahasa tersendiri tanpa atau dengan disa-darinya.
2)      Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wi-layah tertentu, biasanya disebut dengan istilah dialek. Yaitu ragam  bahasa setiap daerah memiliki dialek tersendiri.
3)      Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari go-longan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa go-longan terdidik, jelas tidak sama dengan ragam bahasa dari golongan buruh kasar, ataupun golongan masyarakat umum.
4)      Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, jurnalistik, sastra, hukum, matematika, dan militer. Ragam bahasa ini biasanya disebut dengan istilah fungsiolek. Ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak, tetapi ragam bahasa sastra penuh dengan kiasan dan ungkapan.
5)      Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi, biasa-nya disebut dengan istilah ragam bahasa baku atau bahasa standar. Kaidah-kaidah dalam ragam bahasa baku, baik dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis, maupun kosakata, biasanya digunakan secara konsisten.
6)      Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau situasi tidak res-mi, biasanya disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam bahasa nonbaku ini kaidah-kaidah tata bahasa biasanya tidak digunakan secara konsisten, seringkali dilanggar.
7)      Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Lawannya ragam bahasa yang digunakan secara tertulis, atau yang biasa dise-but bahasa tulisan atau bahasa tertulis. Ragam bahasa lisan tidak sama dengan bahasa tulisan. Bahasa lisan dalam realisasinya sering dibantu dengan mimik, gerak-gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan. Sedangkan dalam bahasa tulisan, mimik, gerak-gerik anggota tubuh, dan intonasi tidak dapat diwujud-kan. Karena itu, agar komunikasi dalam bahasa tulisan dapat mencapai sasar-annya dengan baik, maka harus diupayakan menyusun struktur kalimat dan penggunaan tanda-tanda baca sedemikian rupa, agar pembaca dapat menang-kap bahasa tulisan itu dengan baik dan benar.

2.3  Kesalahan dalam Berbahasa Indonesia
Bahasa adalah pendukung kebudayaan bangsa pemilik bahasa itu. Makin bertambah tinggi kebudayaan bangsa itu, makin maju bahasanya. Akantetapi, se-ringkali terjadi kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1)      Ketidaktahuan
Ketidaktahuan dalam penggunaan kaidah-kaidah bahasa Indonesia dapat menyebabkan kesalahan dalam berbahasa. Misalnya kata acuh, seringkali orang mengartikan kata acuh sebagai ketidakpedulian. Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata acuh berarti mengindahkan atau mempedulikan. Hal ini berbanding terbalik dengan persepsi masyarakat yang mengartikan kata acuh sebagai ungkapan tidak peduli. Dan banyak lagi kata-kata lain yang menyebabkan kesalahan dalam berba-hasa Indonesia yang baik dan benar. 
2)      Pengaruh Media Massa
Media massa sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa masyara-kat. Seringkali media massa tidak mempedulikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, padahal media massa sangat mempengaruhi bahasa masyara-kat. Misalnya saja dalam televisi, kecenderungan bahasa yang digunakan dalam sinetron-sinetron dan iklan-iklan dalam televisi ialah menggunakan bahasa kekini-an yakni bahasa gaul. Atau misalnya di koran-koran, sering orang menuding ko-ran (surat kabar) sebagai perusak bahasa. Ciri-ciri bahasa dalam surat kabar, yaitu: singkat, jelas, dan objektif.  Satu pendirian yang menjadi pegangan umum warta-wan ialah ekonomi bahasa, artinya setiap wartawan selalu memperhatikan bahwa kata berlebihan, yang tak berfungsi secara nyata dalam kalimat, sebaiknya dihin-dari. Kesalahan menafsirkan yang dimaksud dengan ekonomi bahasa itulah yang menyebabkan wartawan sering menghilangkan kata yang sebenarnya tidak boleh dihilangkan. Kata yang dibuang memang fungsi maknanya mungkin tidak menonjol, tetapi karena kata itu merupakan komponen yang padu dalam ikatan frasanya karena sudah merupakan idiom, komponen itu tidak boleh dihilangkan. Contohnya, pemakaian kata depan pada idiom tertentu bagaimanapun juga haruslah tetap dipertahankan.

3)      Bahasa dalam Karya Sastra
Sebagai bahasa kebudayaan, bahasa Indonesia berfungsi di bidang keseni-an, ilmu, dan teknologi. Dalam bidang seni, yang utama tentu saja seni sastra yang di dalamnya dapat kita masukkan prosa, puisi, dan drama. Media yang digunakan dalam menuangkan ungkapan dalam sebuah karya sastra adalah bahasa. Jadi, ba-hasa sangat berperan penting dalam pembentukan karya sastra.
Dalam karya sastra, seorang penyair kerapkali menggunakan kata-kata kias untuk memperindah dan memperhalus bahasa dalam karya sastra. Hal itu ti-daklah menyalahi aturan dalam  berbahasa. Akantetapi, pemilihan diksi-diksi da-lam karya sastra kadang mengenyampingkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Para penikmat sastra seringkali mencontoh dari bahasa tersebut dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Hal ini menyebabkan kesalahan dalam ber-bahasa.
4)      Penyakit Sok-Inggris
Penyakit Sok-Inggris yaitu penyakit dimana seseorang seringkali menggu-nakan bahasa Indonesia yang dicampur adukkan dengan bahasa Inggris. Penyakit ini sangat sering terjadi terutama di kalangan remaja yang baru saja mempelajari bahasa Indonesia dan baru mengenal bahasa Inggris. Hal ini mengakibatkan kesa-lahan dalam berbahasa Indonesia. Dimana bahasa Inggris di Indonesiakan dengan tidak memperhatikan kaidah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misal-nya saja kata management (bahasa Inggris) untuk menyatakan mengelola atau mengatur, seringakali di Indonesiakan dengan manajement, padahal dalam serap-an bahasa Indonesia adalah manajemen. Atau kata-kata dalam bahasa Inggris yang lainnya yang kerapkali di Indonesiakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indone-sia yang baik dan benar.
5)      Bahasa SMS
Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi ti-dak hanya dapat dilakukan melalui lisan (percakapan tatap muka) ataupun tulisan yang menggunakan media kertas, melainkan dapat juga menggunakan media handphone. Salah satu aplikasi dalam media handphone yaitu SMS. Kemudahan yang disumbangkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan bahasa dengan mudah dapat digunakan dalam komunikasi. Akantetapi, dengan media SMS atau disebut juga dengan pesan singkat menyebabkan bahasa gaul menjadi semakin sering digunakan. Penggunaan bahasa gaul yang singkat menyebabkan bahasa tersebut lebih diminati dalam penggunaan bahasa dalam SMS. Contoh ba-hasa gaul yang digunakan dalam SMS yaitu aq untuk menyatakan aku atau blz untuk menyatakan balas, dan banyak contoh-contoh yang lainnya.

2.4  Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia
Seiring dengan perkembangan zaman khususnya di negara Indonesia se-makin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indone-sia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia se-bagai identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini.
Bahasa gaul seperti penyakit yang mewabah pada masyarakat, terutama bagi kaum remaja. Mereka lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul yang kaidah tata bahasanya banyak menyalahi kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini diakibatkan karena bahasa gaul dianggap lebih modern ketim-bang bahasa Indonesia yang terkesan terlalu formal. Ini membuktikan bahwa ke-cintaan terhadap bahasa Indonesia kini mulai luntur. Sumpah Pemuda yang dice-tuskan pada tahun 1928 tidak lagi menjadi peristiwa penting yang membangkitkan semangat nasionalisme bangsa.
Bahasa gaul yang terkesan lebih mudah, singkat, dan lancar menjadi ala-san bagi kaum remaja untuk menggunakan bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari. Misalnya saja kata mank napa? lebih terkesan singkat dan lancar dibanding-kan dengan kata memangnya kenapa? dalam bahasa Indonesia. Tanpa disadari ka-ta-kata tersebut telah menyalahi kaidah dalam pembentukan bahasa Indonesia.
Bagi warga asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia, dengan ada-nya bahasa gaul menjadi kesulitan dalam mempelajari bahasa Indonesia karena bahasa yang sering digunakan adalah bahasa gaul. Fungsi bahasa Indonesia seba-gai bahasa nasional menjadi tersamarkan dengan adanya bahasa gaul. Fenomena ini harus kita hindari dengan memupuk kecintaan terhadap bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia.

2.5  Solusi terhadap Permasalahan Bahasa Gaul
Fenomena maraknya penggunaan bahasa gaul di era sekarang ini merupa-kan fenomena kritisnya rasa nasionalisme bangsa. Hal ini tentulah harus menjadi perhatian kita bersama karena bahasa Indonesia merupakan lambang identitas na-sional. Ada beberapa solusi yang dapat  digunakan dalam mengatasi hal tersebut, di antaranya:
1)      Menyadarkan dan memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya  bahasa Indonesia. Upaya ini dimaksudkan untuk mengajak seseorang menyadari por-si dan tempat yang tepat bagi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan be-nar.
2)      Upaya pembiasaan. Artinya, remaja dilatih untuk berbahasa secara tepat, baik secara lisan maupun tulisan setiap saat setidaknya selama berada di lingkung-an sekolah. Pembiasaan ini akan sangat mempengaruhi perkembangan ke-mampuan berbahasa pada remaja.
3)      Proses penyadaran dan pembiasaan ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang mengikat, misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini akan menimbulkan ke-inginan remaja untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penggunaan  bahasa Indonesia yang baik dan benar menunjukkan kecinta-an terhadap nasionalisme bangsa. Untuk itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu dipupuk sejak dini, sehingga masyarakat dapat menyadari pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dan untuk menghormati pahlawan-pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia  dengan ber-hasilnya memproklamirkan kemerdekaan dan Sumpah Pemuda sebagai pemersatu bangsa.


BAB III
PENUTUP
Simpulan
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidenti-fikasi diri. Di Indonesia bahasa yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu Riau dan dalam perkembangannya dipengaruhi oleh bahasa daerah dan bahasa asing.
Bahasa Indonesia memiliki ragam yang disebabkan oleh faktor usia, pen-didikan, profesi, budaya, dan latar belakang sosial dan ekonomi. Ragam bahasa Indonesia tersebut meliputi: dialek, idiolek, fungsiolek, sosiolek, bahasa baku, ba-hasa nonbaku, bahasa tulisan dan lisan. Dalam berbahasa seringkali terjadi kesa-lahan-kesalahan. Kesalahan dalam berbahasa Indonesia tersebut dapat disebabkan oleh: ketidaktahuan, pengaruh media massa, penyakit sok-Inggris, dan bahasa SMS.
Dalam perkembangan menuju bahasa modern, bahasa Indonesia terus ber-kembang dan memperkaya kosakata. Akantetapi pengaruh bahasa gaul menyebab-kan bahasa Indonesia menjadi dikesampingkan oleh masyarakat penuturnya, teru-tama bagi kalangan remaja. Hal ini tentu memberikan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Untuk itu bahasa Indo-nesia harus kita jaga kelestariannya agar tidak tersamarkan oleh pengaruh bahasa gaul. Kecintaan terhadap bahasa Indonesia perlu kita pupuk agar bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa persatuan seperti yang telah dinyatakan dalam Sumpah Pemuda 1928.


DAFTAR RUJUKAN
Daryanto, SS. 1998. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo Lestari
Munsyi, Alif Danya. 2005. Bahasa Menunjukkan Bangsa. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia
Badudu, J.S. 1986. Cakrawala Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Badudu, J.S. 1986. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II. Jakarta: Gramedia
Chaer, Abdul. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Saadie, M. dkk. 1998. Bahasa Bantu. Jambi: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan