Selasa, 03 Oktober 2017

Pertanyaan tentang Peran Bahasa Asing terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia





LAPORAN DISKUSI
PERAN BEBERAPA BAHASA ASING DALAM
BAHASA INDONESIA

Mata Kuliah                : Bahasa Bantu
Dosen Pengampu        : Dra. Rasdawita, M.M

Disusun oleh:
Kelompok D
1.      Herti Gustina              A1B112005
2.      Suyatmi                       A1B112041
Semester/Kelas            : IV/A


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014


1.      Jelaskan peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia dan jelaskan juga latar belakang munculnya istilah kata pungutan! (Yeni Kusumawati )
Jawaban:
Dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia, bahasa asing seperti bahasa Parsi, Tamil, Portugis, Perancis, Latin, Yunani, Cina, Inggris, Belanda, Arab, dan lainnya memiliki peran sebagai penyumbang terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sumbangan dari bahasa asing tersebut terutama berupa kosakata yang mengisi di bidang-bidang tertentu, misalnya bidang agama, ekonomi, perdagangan, politik, teknik, dan seni budaya. Kata dari bahasa asing tersebut dipungut atau diserap menjadi bahasa Indonesia. Dengan adanya sumbangan dari bahasa asing, maka bahasa Indonesia semakin berkembang dan bahasa Indonesia tidak menjadi bahasa yang miskin kata.
Latar belakang munculnya istilah kata pungutan atau kata serapan ialah dalam perkembanganannya bahasa Indonesia banyak mengambil bahasa-bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa asing dan bahasa daerah tersebut kemudian dipungut atau diserap menjadi kosakata bahasa Indonesia. Hal itu sangat lumrah terjadi antar bahasa karena jika terjadi suatu kontak bahasa lewat pemakai bahasa pasti akan terjadi serap menyerap kata. Dengan adanya proses penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengarung-mempengaruhi antar bahasa. Hasil dari proses penyerapan atau peminjaman kata dari bahasa asing atau bahasa daerah tersebutlah yang kita kenal sebagai istilah kata pungutan atau kata serapan.

2.      Apakah terdapat persamaan antara bahasa Portugis dengan bahasa Yunani? (Apriani All Sten)
Jawaban:
Pada dasarnya setiap bahasa itu saling mempengaruhi sehingga terjadi suatu kesamaan bahasa yang dipahami oleh pemakai bahasa. Bahasa tersebut telah disepakati sebagai suatu nama atau lambang tertentu, sehingga antar pemakai bahasa dapat memahami makna dari bahasa tersebut. Begitupun dengan bahasa Portugis dan bahasa Yunani sebagai bahasa asing yang sebagian besar memberikan sumbangan di bidang agama Kristen. Hal itu dilatarbelakangi oleh sejarah bahwa bangsa Portugis dan Yunani adalah penyebar dari agama Kristen sehingga bahasa Portugis dan bahasa Yunani banyak memberikan sumbangan di bidang agama Kristen. Sebagai contoh, kata gereja dipahami sebagai tempat ibadah umat Kristen dan itu telah menjadi bahasa Indonesia sebagai kata serapan dari  bahasa asing, begitu juga dengan natal yang dipahami sebagai hari raya umat Kristen, dan masih banyak lagi kesamaan-kesamaan bahasa akibat saling mempengaruhi antar bahasa.

3.      Dari banyaknya bahasa asing, bahasa manakah yang paling dominan diserap ke dalam bahasa Indonesia? (Fitri Lestari)
Jawaban:
Bahasa asing yang paling dominan dalam memberikan sumbangan terhadap perkembangan bahasa Indonesia hingga sekarang adalah bahasa Inggris. Hal itu dikarenakan kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terjadinya pertukaran informasi dengan bangsa-bangsa lain yang menggunakan bahasa Inggris. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang juga dibutuhkan untuk menghubungkan kita dengan bangsa-bangsa lain. Media-media yang sering kita jumpaipun  sebagian besar menggunakan bahasa Inggris sehingga bahasa Inggris banyak mempengaruhi bahasa Indonesia.
Selain bahasa Inggris, bahasa asing yang banyak memberikan sumbangan kepada bahasa Indonesia yaitu bahasa Sansakerta, Belanda, dan Arab. Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut ialah proses historis yang berawal dari bahasa Sansakerta yang datang bersamaan dengan ajaran Hindu-Budha di Indonesia. Kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan proses penjajahan bangsa Belanda. Setelah penjajahan bangsa Belanda usai adalah masa perdagangan antara bangsa Timur Tengah dengan bangsa Indonesia dan proses keagamaan yang menyebabkan terjadinya penyerapan bahasa Arab.

4.      Apakah bahasa daerah juga dapat mempengaruhi bahasa Indonesia? (Hari Tri Suroyo)
Jawaban:
Peran bahasa daerah juga dapat mempengaruhi bahasa Indonesia, karena di Indonesia memiliki banyak sekali ragam bahasa daerah sehingga banyak kosakata bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan aset budaya bangsa yang tak ternilai harganya. Melalui wahana bahasa daerah, beraneka ragam budaya dapat dilestarikan. Kosakata atau ungkapan mengenai konsep budaya daerah, misalnya: jangger, legong (Bali); ketoprak, wayang, gambyong, reog, tayuban, keris, mawas diri, sandang pangan, kadaluarsa, wanti-wanti, eja wantah (Jawa), lenong (Betawi); doger, calung, punten, saur sepuh (Sunda); rencong (Aceh); mandau (Kalimantan); karapan sapi (Madura); dan horas (Batak).
Di samping itu, bahasa daerah juga memberikan sumbangan di bidang istilah sebagai padanan istilah asing (Inggris) seperti contoh berikut ini:
Imbuhan (Jawa)                                  afiks
Adegan (jawa)                                                scene
Adikuasa (jawa)                                  superpower
Ajeg (jawa)                                         konsisten
Jasaboga (jawa)                                   katering
Lempung (jawa)                                  clay
Gambut (banjar)                                  peat
Mantan (basemah)                               eks
Nyeri (sunda)                                      pain
Pantau (Minangkabau)                        monitor
Seperti terlihat pada contoh di atas, kosakata bahasa daerah dapat memberikan sumbangan di berbagai bidang seni, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

5.      Jelaskan ketentuan pembentukan bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa asing! (Mesha Nita Sari)
Jawaban:
Ketentuan-ketentuan pembentukan bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa asing merupakan kaidah penyesuaian ejaan yang diatur dalam sebuah pedoman yang disebut Pedoman Pembentukan Istilah. Kaidah-kaidah tersebut adalah sebagai berikut:
-          aa (Belanda) menjadi a (Indonesia), contoh: paalpal
-          ae jika bervariasi dengan e, menjadi e, contoh: haemoglobinhemoglobin
-          ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e, contoh: aerobaerob
-          ai tetap ai, contoh: trailertrailer
-          au tetap au, contoh: audiogramaudiogram
-          c di muka a, u, o dan k menjadi k, contoh: calomelkalomel
-          c di muka e, i, oe dan y menjadi s, contoh: centralsentral
-          cc di muka o, u dan konsonan menjadi k, contoh: accomodationakomodasi
-          cc di muka c dan i menjadi ks, contoh: accentaksen
-          cch dan ch di muka a, o dan konsonan menjadi k, contoh: charisma→karisma
-          ch yang lafalnya s atau sy menjadi s, contoh: machine→mesin
-          ch yang lafalnya c menjadi c, contoh: check→cek
-          s (Sanskerta menjadi s), contoh: castra→sastra
-          e tetap e, contoh: debat→debat
-          ea tetap ea, contoh: idealist→idealis
-          ee menjadi e (Belanda), contoh: strastofeer→stratosfer
-          ei tetap ei, contoh: eicosane→eikosan
-          eo tetap eo, contoh: stereo→stereo
-          eu tetap eu, contoh: neutron→neutron
-          f tetap f (Belanda), contoh: factor→faktor
-          f tetap f (Inggris), contoh: faction→faksi
-          f tetap f (Arab), contoh: fasih→fasih
-          gh menjadi g (Belanda), contoh: sorghum→sorgum
-          gue menjadi ge (Belanda), contoh: igue→ige
-          i pada awal suku kata di muka vokal tetap i, contoh: ion→ion
-          ie tetap ie jika lafalnya bukan i, contoh: patient→pasien
-          kh tetap kh (Arab), contoh: akhir→akhir
-          ng tetap ng, contoh: congres→kongres
-          oe/oi menjadi e (Yunani), contoh: oestrogen→estrogen
-          oo menjadi o (Belanda), contoh: idioot→idiot
-          oo menjadi u (Inggris), contoh: cartoon→kartun
-          oo (vocal ganda) tetap oo, contoh: coordination→koordinasi
-          ou menjadi u jika lafalnya u, contoh: gouverneur→gubernur
-          ph menjadi f, contoh: phase→fase
-          ps tetap ps (Inggris), contoh: psychiater→psikiater
-          pt menjadi pt, contoh: pteridology→pteridologi
-          q menjadi k (Inggris), contoh: aquarium→akuarium
-          rh menjadi r (Inggris), contoh: rhetoric→retorik
-          sc di muka a, o, u dan konsonan menjadi sk (Inggris), contoh: scala→skala
-          sc di muka e, i dan y menjadi s, contoh: scenography→senografi
-          sch di muka vokal menjadi sk (Inggris), contoh: schema→skema
-          t di muka i, jika lafalnya s menjadi s (Inggris), contoh: action→aksi
-          th menjadi t, contoh: orthography→ortografi
-          u tetap u (Inggris), contoh: institute→institut
-          ua tetap ua (Inggris), contoh: actual→aktual
-          ue tetap ue, contoh: consequent→konsekuen
-          ui tetap ui, contoh: conduite→konduite
-          uo tetap uo (Belanda), contoh: flourescent→flouresen
-          uu menjadi u (Belanda), contoh: factuur→faktur
-          v tetap v (Belanda), contoh: television→televisi
-          x pada awal kata tetap x, contoh: xenon→xenon
-          x pada posisi lain menjadi ks, contoh: complex→kompleks
-          x di muka e dan i menjadi ks, contoh: exception→eksepsi
-          xc di muka a, o, u dan konsonan menjadi ksk, contoh: exclusive→eksklusif
-          y jika lafalnya y tetap y, contoh: yoga→yoga
-          y jika lafalnya i menjadi i, contoh: cynisch→sinis
-          z tetap z, contoh: zenith→zenit
-          konsonan kembar menjadi satu huruf konsonan kecuali jika terdapat pasangan yang dapat menimbulkan kekeliruan makna, contoh: effect→efek
                
6.      Apakah dalam penyerapan bahasa asing menjadi bahasa Indonesia terdapat proses perizinan? (Rangga Septianto Asri Putra)
Jawaban:
Sajauh ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penyerapan bahasa asing. Karena sifat bahasa yang arbitrer menyebabkan bahasa bebas digunakan sebagai alat komunikasi untuk interaksi antara pemakai bahasa. Bahasa itu sendiri sifatnya saling mempengaruhi sehingga dalam perkembangannya banyak kesamaan antara bahasa-bahasa yang ada di dunia. Jadi wajar jika adanya penyerapan bahasa asing untuk kebutuhan informasi dari berbagai pengguna bahasa dan untuk perkembangan bahasa itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar