Sabtu, 17 Desember 2016

BAHASA PUISI



TUGAS
BAHASA PUISI

Mata Kuliah          : Puisi
Dosen Pengampu  : Dr. Sudaryono, M.Pd

Disusun oleh:
Nama                 : Herti Gustina
NIM                  : A1B112005
Semester/Kelas  : II/A


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013



Dalam puisi, penyair menggunakan bahasa yang dapat menggambarkan makna dari suatu puisi tersebut. Bahasa puisi ada yang bersifat ekspresif, sugestif, asosiatif, dan magis. Selain itu dalam puisi juga terdapat penyimpangan bahasa, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan morfologis, penyimpangan sintaksis, penyimpangan dialeg, dan penyimpangan grafologis.
Seperti pada puisi “Saat Ada-M Berkaca pada Bening Air Telaga” juga terkandung sifat dan penyimpangan bahasa. pada judul tersebut menggunakan bahasa yang bersifat ekspresif yakni menggambarkan saat sesosok manusia sedang mengintropeksi diri. Manusia tersebut kita ketahui adalah laki-laki. Di judul tersebut juga terkandung penyimpangan grafologis yaitu dalam kata Ada-m yang dapat menimbulkan makna lain yaitu saat manusia sedang mengintropeksi dirinya.
Pada bait pertama terkandung unsur ekspresif, yakni terdapat metafora pada kata berkaca dan juga telanjang. Berkaca dan telanjang disini diartikan sebagai seseorang yang sedang mengintropeksi diri, melihat segala yang ada pada tubuhnya, baik keburukan maupun kebaikan semua tampak pada bening air telaga. Sedangkan burung dan angin ini merupakan kiasan bagi orang yang suka membicarakan orang lain.
Dalam bait ke dua ditemukan bahasa puisi yang bersifat ekspresif  yaitu pada larik “desah angin sembari bersijingkat dari ranting ke ranting yang mengering”. Larik ini menggambarkan sifat manusia yang suka mengumbar cerita yang tidak bermakna dari satu orang ke orang yang lainnya. Dan juga pada larik terakhir yang banyak mengandung unsur metafora seperti pada “di telanjangi oleh awan gemawan, diiris-iris oleh gerimis, dan disayat-sayat hatinya oleh petir yang meledak?”.
Secara keseluruhan pada puisi ini menggunakan bahasa yang bersifat ekspresif dan asosiatif. Percakapan yang dilakukan oleh burung dan angin menggunakan bahasa yang bersifat ekspresif, sedangkan apa yang dialami oleh Ada-M merupakan sifat asosiatif bahasa. apa yang dibicarakan oleh burung dan angin ini banyak menggunakan majas metafora dan di dalamnya menggambarkan segala hal yang terjadi pada si Ada-m. Akantetapi apa yang terjadi pada sosok Ada-m ini menimbulkan pikiran dan perasaan yang merembet, tetapi masih berkisar di seputar makna konvensionalnya atau makna konotatifnya yang sudah lazim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar