TUGAS
BAHASA PUISI
Mata Kuliah : Puisi
Dosen Pengampu : Dr. Sudaryono, M.Pd
Disusun
oleh:
Nama :
Herti Gustina
NIM :
A1B112005
Semester/Kelas : II/A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
Dalam
puisi, penyair menggunakan bahasa yang dapat menggambarkan makna dari suatu
puisi tersebut. Bahasa puisi ada yang bersifat ekspresif, sugestif, asosiatif,
dan magis. Selain itu dalam puisi juga terdapat penyimpangan bahasa, yaitu
penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis,
penyimpangan morfologis, penyimpangan sintaksis, penyimpangan dialeg, dan
penyimpangan grafologis.
Seperti
pada puisi “Saat Ada-M Berkaca pada Bening Air Telaga” juga terkandung sifat
dan penyimpangan bahasa. pada judul tersebut menggunakan bahasa yang bersifat
ekspresif yakni menggambarkan saat sesosok manusia sedang mengintropeksi diri.
Manusia tersebut kita ketahui adalah laki-laki. Di judul tersebut juga
terkandung penyimpangan grafologis yaitu dalam kata Ada-m yang dapat
menimbulkan makna lain yaitu saat manusia sedang mengintropeksi dirinya.
Pada
bait pertama terkandung unsur ekspresif, yakni terdapat metafora pada kata berkaca dan juga telanjang. Berkaca dan telanjang disini diartikan sebagai seseorang
yang sedang mengintropeksi diri, melihat segala yang ada pada tubuhnya, baik
keburukan maupun kebaikan semua tampak pada bening air telaga. Sedangkan burung
dan angin ini merupakan kiasan bagi orang yang suka membicarakan orang lain.
Dalam
bait ke dua ditemukan bahasa puisi yang bersifat ekspresif yaitu pada larik “desah angin sembari
bersijingkat dari ranting ke ranting yang mengering”. Larik ini menggambarkan sifat
manusia yang suka mengumbar cerita yang tidak bermakna dari satu orang ke orang
yang lainnya. Dan juga pada larik terakhir yang banyak mengandung unsur
metafora seperti pada “di telanjangi oleh awan gemawan, diiris-iris oleh
gerimis, dan disayat-sayat hatinya oleh petir yang meledak?”.
Secara
keseluruhan pada puisi ini menggunakan bahasa yang bersifat ekspresif dan
asosiatif. Percakapan yang dilakukan oleh burung dan angin menggunakan bahasa
yang bersifat ekspresif, sedangkan apa yang dialami oleh Ada-M merupakan sifat
asosiatif bahasa. apa yang dibicarakan oleh burung dan angin ini banyak
menggunakan majas metafora dan di dalamnya menggambarkan segala hal yang
terjadi pada si Ada-m. Akantetapi apa yang terjadi pada sosok Ada-m ini
menimbulkan pikiran dan perasaan yang merembet, tetapi masih berkisar di
seputar makna konvensionalnya atau makna konotatifnya yang sudah lazim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar