Rabu, 14 Desember 2016

STRUKTUR PUISI



TUGAS TEORI SASTRA
Tugas              : Struktur Puisi
Nama              : Herti Gustina
NIM                : A1B112005
Sem/Kelas      : 1/A   
Prodi               : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mencari struktur puisi

STRUKTUR PUISI
Berdasarkan pendapat Richards, Siswanto dan Roekhan, struktur puisi dibagi menjadi:
1.      Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut.
1)      Perwajahan puisi (tipografi)
Tipografi yaitu bentuk puisi yang seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan tidak selalu diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi. Contoh pada puisi Chairil Anwar di bawah ini:
SELAMAT TINGGAL
Aku berkaca
ini muka penuh luka
siapa punya
kudengar seru menderu dalam hatiku
apa hanya angin lalu
lagu lain pula
menggelepar tengah malam buta

Ah
segala menebal
segala mengental
segala tak kukenal
selamat tinggal
2)      Diksi
Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Contoh seperti pada bait: “Menggelepar tengah malam buta”. Makna dari kata menggelepar tersebut bisa terdengar atau muncul, dibandingkan dengan kata terdengar ataupun muncul, kata “Menggelepar” keselarasan bunyinya jauh lebih indah.
3)      Imaji
Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. Contohnya pada bait: “Ini muka penuh luka”. Dari bait tersebut, pembaca seakan melihat luka yang pernah dialami dalam hidup si penyair.
4)      Kata kongkret
Kata kongkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “Luka” melambangkan masa lalu yang buruk yang pernah dialami si penyair.
5)      Bahasa figuratif
Bahasa figuratif yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut juga majas. Contohnya pada  bait “Ini muka penuh luka”, majas yang digunakan adalah majas personifikasi yaitu mengumpamakan benda mati sebagai benda hidup, dimana “muka” sebagai benda mati diumpamakan sebagai kehidupan seseorang.


6)      Versifikasi
Versifikasi yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
a.       Onomatope, yaitu tiruan terhadap bunyi, misalnya /ah/ yang memberikan efek memelas.
b.      Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya. Pada puisi di atas banyak menggunakan persamaan akhir pada bait.
c.       Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.
2.      Struktur Batin Puisi
Adapun struktur batin puisi terdiri dari sebagai berikut.
1)      Tema
Tema yaitu pokok permasalahan yang diceritakan dalam puisi tersebut. Tema dari puisi di atas adalah “Melupakan masa lalu”. Hal ini dibuktikan pada bait “Selamat tinggal” yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut ingin melupakan masa lalunya yang kelam.
2)      Rasa (feeling)
Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Dalam puisi ini perasaan yang diungkapkan oleh penyair adalah rasa optimis untuk dapat melupakan masa lalunya.
3)      Nada (tone)
Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada yang digunakan dalam puisi ini adalah pelan penuh semangat agar pembaca dapat merasakan rasa sadar penyair terhadap masa lalunya yang kelam dan ingin melupakannya masa lalu tersebut.
4)      Amanat
Amanat yaitu pesan yang ingin diungkapkan oleh penyair dalam puisi tersebut. Adapun pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca dalam puisi di atas adalah agar melupakan masa lalu. Masa lalu yang kelam itu hendaklah dijadikan pelajaran untuk masa depan. Hal itu dibuktikan pada bait-bait dalam puisi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar