Sabtu, 17 Desember 2016

SASTRA DAERAH JAMBI 2



TUGAS
MENYELESAIKAN LATIHAN III

Mata Kuliah            : Sastra Daerah Jambi
Dosen Pengampu    : Drs. Maizar Karim, M.Hum

Disusun oleh:
Nama                   : Herti Gustina
NIM                    : A1B112005
Semester/Kelas    : II/A


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013



Tugas dan Latihan III
1.      Bertolak dari berbagai bentuk puisi Melayu seperti telah diuraikan pada Bab II, kemukakanlah bentuk-bentuk puisi Melayu yang masih Anda temukan dalam kehidupan keseharian Anda. Berikanlah satu contoh masing-masing bentuk puisi tersebut!
Jawaban:
Bentuk puisi Melayu yang masih berkembang dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
a.      Syair
Dalam keseharian, bentuk syair pada zaman sekarang lebih berbentuk bebas dan tidak terikat pada unsur-unsur tertentu. Syair merupakan kuatren-kuatren berirama tunggal yang sederhana. Contohnya:
Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Wahai Ananda Mustika Ayah
Dalam Beriman Janganlah Goyah
Betulkan akal Luruskan Langkah
Mohon Petunjuk Kepada Allah

Wahai Ananda Buah Hati Bunda
Berpegang teguh Kepada Agama
Beramallah Engkau Sehabis daya
Supaya Selamat dari neraka
b.      Ungkapan rakyat atau peribahasa
Ungkapan rakyat atau peribahasa banyak dipakai oleh masyarakat Melayu dalam acara-acara adat tertentu atau sebagai suatu hiburan. Ungkapan rakyat dan peribahasa yaitu sebagai berikut.
1)      Pepatah
Pepatah merupakan peribahasa yang mengandung nasihat. Contohnya:
Nyumpaet traso di lideah, nuwouk traso di tangan.
2)      Petitih
Petitih merupakan bentuk ungkapan yang bermaksud untuk memfokuskan ide pada pepatah sehingga pepatah itu tepat sasaran. Contohnya:
Kok nyumpaet mak traso di lideah, kok nuwouk mak traso di tanga.
3)      Seloka
Seloka biasa digunakan pada acara-acara adat. Contohnya:
Badeteuh nemih pinang
Anok udeang dalon prahu
Biea sagadon lutauk nahuh kamnyang
Ideak dipanggang ideaknya babaeu
c.       Teka-teki
Teka-teki (pertanyaan rakyat) dikenal juga dengan cangkriman, yaitu suatu pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga jawabannya sukar, bahkan seringkali juga baru dapat dijawab setelah mengetahui lebih  dahulu jawabannya. Taka-teki ini banyak digunakan sebagai hiburan masyarakat terutama pada anak-anak. Contohnya:
Nenek siapa yang jalannya meloncat-loncat? Neneknya si katak.
d.      Mantra
Mantra merupakan perkataan atau kalimat yang dapat mendatangkan daya gaib, jampi, pesona. Mantra ini dipercayai ampuh oleh masyarakat setempat. Contohnya:
sam sani duduk di aku,
anak rani payung di aku,
turunlah engkau,
mamalah tubuh badan aku,
berkat lailahaillah.
e.       Sajak rakyat
Salah satu sajak rakyat yang masih berkembang pada masyarakat Melayu yaitu pantun. Contohnya:

Tetak buluh panjang suluh
Mari jolok sarang penyengat
Angkat doa jari sepuluh
Doa minta biar selamat

2.      Carilah sebuah judul naskah/buku/teks syair naratif (bercerita). Analisislah syair tersebut dengan melaporkan hal-hal sebagai berikut:
a.       Sinopsis cerita;
b.      Persoalan-persoalan cerita;
c.       Apa yang menarik dalam syair.
Jawaban:
a.      Sinopsis cerita
Syair Perahu
Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i'tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.


Perteguh jua alat perahumu,
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu


Sudahlah hasil kayu dan ayar,
angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya sempurna jalan yang kabir.

Perteguh jua alat perahumu,
muaranya sempit tempatmu lalu,
banyaklah di sana ikan dan hiu,
menanti perahumu lalu dari situ.

Muaranya dalam, ikanpun banyak,
di sanalah perahu karam dan rusak,
karangnya tajam seperti tombak
ke atas pasir kamu tersesak.

Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya rencam ombaknya karang
ikanpun banyak datang menyarang
hendak membawa ke tengah sawang.

Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan dan rakit
jikalau ada pedoman dikapit,
sempurnalah jalan terlalu ba'id
Baiklah perahu engkau perteguh,
hasilkan pendapat dengan tali sauh,
anginnya keras ombaknya cabuh,
pulaunya jauh tempat berlabuh.
Lengkapkan pendarat dan tali sauh,
derasmu banyak bertemu musuh,
selebu rencam ombaknya cabuh,
La ilaha illallahu akan tali yang teguh.

Barang siapa bergantung di situ,
teduhlah selebu yang rencam itu
pedoman betuli perahumu laju,
selamat engkau ke pulau itu.

La ilaha illallahu jua yang engkau ikut,
di laut keras dan topan ribut,
hiu dan paus di belakang menurut,
pertetaplah kemudi jangan terkejut.

Laut Silan terlalu dalam,
di sanalah perahu rusak dan karam,
sungguhpun banyak di sana menyelam,
larang mendapat permata nilam.

Laut Silan wahid al kahhar,
riaknya rencam ombaknya besar,
anginnya songsongan membelok sengkar
perbaik kemudi jangan berkisar.
Itulah laut yang maha indah,
ke sanalah kita semuanya berpindah,
hasilkan bekal kayu dan juadah
selamatlah engkau sempurna musyahadah.
Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah akan ke sana berpindah,
topan dan ribut terlalu 'azamah,
perbetuli pedoman jangan berubah.

Laut Kulzum terlalu dalam,
ombaknya muhit pada sekalian alam
banyaklah di sana rusak dan karam,
perbaiki na'am, siang dan malam.
Ingati sungguh siang dan malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun keras, ombaknya rencam,
ingati perahu jangan tenggelam.

Jikalau engkau ingati sungguh,
angin yang keras menjadi teduh
tambahan selalu tetap yang cabuh
selamat engkau ke pulau itu berlabuh.

Sampailah ahad dengan masanya,
datanglah angin dengan paksanya,
belajar perahu sidang budimannya,
berlayar itu dengan kelengkapannya.


Wujud Allah nama perahunya,
ilmu Allah akan [dayungnya]
iman Allah nama kemudinya,
"yakin akan Allah" nama pawangnya.

"Taharat dan istinja'" nama lantainya,
"kufur dan masiat" air ruangnya,
tawakkul akan Allah juru batunya
tauhid itu akan sauhnya.

Salat akan nabi tali bubutannya,
istigfar Allah akan layarnya,
"Allahu Akbar" nama anginnya,
subhanAllah akan lajunya.

"Wallahu a'lam" nama rantaunya,
"iradat Allah" nama bandarnya,
"kudrat Allah" nama labuhannya,
"surga jannat an naim nama negerinya.

Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair tempat berpindah,
di dalam dunia janganlah tam'ah,
di dalam kubur berkhalwat sudah.

Kenali dirimu di dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur
dengan siapa lawan bertutur?
di balik papan badan terhancur.
Di dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat jua tempatmu pulang,
janganlah disusahi emas dan uang,
itulah membawa badan terbuang.
Tuntuti ilmu jangan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
Munkar wa Nakir ke sana datang,
menanyakan jikalau ada engkau sembahyang.

Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan azab,
akalmu itu hilang dan lenyap,
tanpa ada tujuan yg tetap,

Munkar wa Nakir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya besar terlalu panjang,
cabuknya banyak tiada terbilang.

Kenali dirimu, hai anak dagang!
di balik papan tidur telentang,
kelam dan dingin bukan kepalang,
dengan siapa lawan berbincang?

La ilaha illallahu itulah firman,
Tuhan itulah pergantungan alam sekalian,
iman tersurat pada hati insan,
siang dan malam jangan dilalaikan.

La ilaha illallahu itu terlalu nyata,
tauhid ma'rifat semata-mata,
memandang yang gaib semuanya rata,
lenyapkan ke sana sekalian kita.
La ilaha illallahu itu janganlah kau permudah-mudah,
sekalian makhluk ke sana berpindah,
da'im dan ka'im jangan berubah,
khalak di sana dengan La ilaha illallahu.

La ilaha illallahu itu jangan kau lalaikan,
siang dan malam jangan kau sunyikan,
selama hidup juga engkau pakaikan,
Allah dan rasul juga yang menyampaikan.

La ilaha illallahu itu kata yang teguh,
memadamkan cahaya sekalian rusuh,
jin dan syaitan sekalian musuh,
hendak membawa dia bersungguh-sungguh.

La ilaha illallahu itu kesudahan kata,
tauhid ma'rifat semata-mata.
hapuskan hendak sekalian perkara,
hamba dan Tuhan tiada berbeda.

La ilaha illallahu itu tempat mengintai,
medan yang kadim tempat berdamai,
wujud Allah terlalu bitai,
siang dan malam jangan bercerai.

La ilaha illallahu itu tempat musyahadah,
menyatakan tauhid jangan berubah,
sempurnalah jalan iman yang mudah,
pertemuan Tuhan terlalu susah.
b.      Persoalan-persoalan cerita
Persoalan yang di ceritakan dalam syair ini tentang perilaku manusia yang hendaklah mengingat Allah. Manusia hendaklah ingat akan adanya Munkar dan Nakir yang ada di kiri dan kanan kita, yang tak pernah tidur dan mengawasi serta mencatat amal baik dan buruk yang kita perbuat. Selanjutnya manusia haruslah taat kepada Allah, berpegang pada ayat-ayat Allah dan mendirikan shalat sebagai tiang agama. Manusia yang beriman itu akan ditudungi oleh rahmat Allah berada pada lingkaran kebaikan. Hidup itu bagaikan perahu, apabila kita lalaikan segala perintahNya, maka kita akan oleng dan karam dengan perahunya. Sebaliknya apabila kita taat, maka perahu itu akan membawa kita kepada kebaikan dunia dan akhirat.
c.       Yang menarik dalam syair
Yang menarik dalam syair ini yaitu tiap baitnya menggunakan rima berangkai dengan susunan aa, bb. Rima tersebut membuat syair terasa enak untuk dibaca. Selain itu, diksi yang digunakan dapat memperkuat makna syair. Selanjutnya puisi ini juga menggunakan gaya bahasa yang banyak mengandung majas-majas sehingga kata-kata yang dihasilkan memperindah bunyi dan memperhalus makna.

3.      Inventarisasikan masing-masing sepuluh buah puisi Melayu berikut:
a.       Pantun,
b.      Mantra,
c.       Teka-teki, dan
d.      Pepatah-petitih

Jawaban:
a.      Pantun
1)      Badeteuh nemih pinang
Anok udeang dalon prahu
Biea sagadon lutauk nahuh kamnyang
Ideak dipanggang ideaknya babaeu
Terjemahan:
Berdetak membelah pinang
Anak udang dalam perahu
Biar sebesar lutut menyimpan kemenyan
Kalau tidak dibakar tidak akan berbau

2)      Dari Samuhauk ka Koto Tuo
Nalak puyauh baraneak mudeo
Smbah kuangkak pado kayo ngan tuo
Maoh dimintak pado kayo ngan mudeo
Terjemahan:
Dari Semurup ke Koto Tuo
Mencari puyuh beranak muda
Sembah ku angkat pada yang tua-tua
Maaf diminta pada yang muda-muda

3)      Pucouk pauh ka mango-mango
Pucouk pudeing tarantoak mudea
Awaklah jeuh ka mano-mano
Maksauk atai ndok batmou ugea
Terjemahan:
Pucuk pauh ke manga-manga
Pucuk puding terentak muda

Awaklah jauh ke mana-mana
Maksud hati hendak bertemu juga

4)      Sunggoh banyeak ikang di lubeuk
Duea tigea ngan masuok regea
Sungguh banyeak uhang ngan dudeuk
Kitoa duea ugea ngan paragea
Terjemahan:
Sungguh banyak ikan di lubuk
Dua tiga yang masuk ragea
Sungguh banyak orang yang duduk
Kita berdua juga yang berbicara

5)      Buruk lea jelipong lea
Buruk puwa jelipong tumboah
Patah tumboah ilang bagentoa
Pegeang adeak kukaoh-kukaoh
Terjemahan:
Burung li jelipung li
Buruk puwar jelipung tumbuh
Patah tumbuh hilang berganti
Pegang adat kokoh-kokoh

6)      Adot durieang tngoh padea
ditakok anok gumbalea
parasat kamnyan lah tabakea
tuan kali rajea adea maco duea
Terjemahan:
Adat durian di tengah padang
Ditakuk anak gembala

Perasap kemenyan telah terbakar
Tuan khadi raja ada membaca doa

7)      Tetak buluh panjang suluh
Mari jolok sarang penyengat
Angkat doa jari sepuluh
Doa minta biar selamat
8)      Tuailah padi antara masak
Esok jangan layu-layuan
Intailah kami antara nampak
Esok jangan rindu-rinduan

9)      Hendak dulang diberi dulang
Dulang berisi sagu mentah
Hendak pulang ku beri pulang
Tinggalkan pantun barang sepatah

10)  Lancang kuning lancang pusaka
Nampak dari Tanjung Puan
Kalau kering laut Melaka
Barulah saya lupakan tuan

11)  Sirih berlipat sirih pinang
Sirih dari Pulau Mutiara
Pemanis kata selamat datang
Awal Bismillah pembuka bicara
b.      Mantra
1)      Mantra Pelemah Asal
Bismillahirrahmanirahim
Assalamualaikum
Badan engkau bernama tanah
Tanah mekhayal darah
Engkau bernama darah muharrap
Urat engkau bernama mahdini
Tatkala bapak engkau mengandung darah putih
Tatkala ibu engkau mengandung darah merah
Cih menguceh
Mani asal engkau menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah

2)      Mantra Pelemah
Bismillahirrahmanirrahim
Rebah ramu engkau berdiri ramu aku
Rebah syarak engkau berdiri syarak aku
Aku mengambil baja sejengkal dalam diri engkau
Berkat lailaha illallah
Muhammadurrasulullah
                   
3)      Mantra Penunduk
Gempa ali gempa gempita
Dang sari gajah berlenggang
Sah aku anak harimau yang garang
Batu congkol hatiku
Nibung kering tulangku
Berkat doa baginda Ali
Gentar bumi gentar langit
        
4)      Mantra Penunduk Hantu Laut
Hai hai, anak datuk laut
Nyalah engkau, pergilah
Jikalau engkau tidak pergi
Aku pukul dengan ijuk tunggal
Dengan ijuk pusaka
Aku sekal kepalamu dengan sengkalan
Aku tau asalmu jadi
Dari kun fayakun
Berkat kalimat laihaillallah
Muhammadarrasulullah
Pua-pua adanya

5)      Mantra Penunduk Buaya
Hai si jambu rakai
Sambutlah
Pekiriman putri
Runduk di gunung
Ledang
Embacang masak sebiji bulat
Penyikat tujuh penyikat
Pengarang tujuh pengarang
Diorak dikembang jangan
Kalau kau sambut
Dua hari jalan ketiga
Ke darat kau dapat makan
Ke laut kau dapat aku
Aku tau asal kau jadi
Tanah liat asal kau jadi
Tulang buku tebu asal kau jadi
Darah kau gila, dada kau upih

6)      Mantra Penghalau Setan
Bismillahirrahmanirahim
Hantu raya jembalang raya
Datang engkau dari hutan raya
Kembalilah engkau ke hutan raya
Engkau jangan bertemu anak sidang manusia
Jika bertemu anak sidang manusia
Tunduk engkau tujuh kali kepada aku

Umat Muhammadlah yang sebenarnya
Berkat kata laihaillallah Muhammadarrasulullah

7)      Mantra Agar Menang
Allah kata salah
Muhammad kata silih
Jibrail kata fana

8)      Mantra Penunduk Anjing
Patah ranting ditendang kuda
Mulut terkancing mata buta
Puh!

9)      Mantra agar terbangun
Hai burung si jago-jago
Inggap dateh kandang
Kalo ado uhang batuwek batanyo
Inggaut dan griak si badon aku
Berkat lailahailallah
Terjemahan:
Hai burung si jago-jago
Hinggap di atas kandang
Kalau ada orang bertanya-tanya
Senggol dan gerakkan si badan aku
Berkat la’ilahailallah
10)  Mantra penangkal racun
Bismillah laut gairullah
c.       Teka-teki
1)      Omak manjaik, bapak marokok.
Emak menjahit, bapak merokok.
Jawaban: Kereta api

2)      Dalam batang ado daun, dalam daun ado isi.
Dalam batang ada daun, dalam daun ada isi.
Jawaban: Lemang

3)      Kue apa yang bungkusnya di dalam, isinya di luar?
Jawaban: Kue salah bikin.

4)      Pintu apa yang walaupun dengan 10 orang tidak bisa di dorong?
Jawaban: Pintu yang ada tulisan TARIK.

5)      Saya ada 3 kepala, 4 tangan dan 5 kaki. Siapakah saya?
Jawaban: Pembohong.

6)      Apakah dia jauh di mata, dekat di hati?
Jawaban: Usus

7)      Binatang apa yang seluruh anggota tubuhnya di kepala?
Jawaban: Kutu rambut.

8)      Nenek siapa yang jalannya meloncat-loncat?
Jawaban: Neneknya si katak.

9)      Tukang apa yang kalau dipanggil, dia melihat ke atas?
Jawaban: Tukang gali kubur.
10)  Apa persamaan jemuran dengan telepon?
Jawaban: sama-sama diangkat kalau sudah kring.
d.      Pepatah-petitih
1)      Bajaleang nuju bateh, blayea nuju pulou.
Terjemahan:
Berjalan menuju batas, berlayar menuju pulau.

2)      Ka ilei sarangkuh dayeung, ka mudeik samo satang.
Terjemahan:
Ke hilir serengkuh dayung, ke mudik serentak galah.

3)      Manyuhauk samo bungkeuk, tarandang samo baseah.
Terjemahan:
Menyuruk sama bungkuk, terendam sama basah.

4)      Ka dateh ideak bapucauk, ka bawoh ideak baurak, di tengoah dijarum kumbang.
Terjemahan:
Ke atas tidak berpucuk, ke bawah tidak berurat, di tengah dijarum kumbang.

5)      Basutang matao, brajea di atai, babaneak ka mpou kakai.
Terjemahan:
Bersutan di mata, beraja di hati, berbenak ke empu kaki.

6)      Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adaik mamakai.
Terjemahan:
Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah, syarat berkata adat memakai.
7)       Dek rajin pandai nan datang, dak maleh buruak tasuo, hari pagi menanti patang, insyaflah diri jo tubuah.
Terjemahan:
Karena rajin pandai yang datang, kerena malas buruk  bersua, hari pagi menunggu petang, insyaflah diri dan tubuh.

8)      Tujuan hiduik mancapai takuik, lapeh dari pangaruah judi, rendahkan diri tinggikan cito, mari baniaik ka tanah suci.
Terjemahan:
Tujuan hidup mencapai takut, lepas dari pengaruh judi, rendahkan diri tinggikan cita-cita, mari berniat ke tanah suci.

9)      Sumbayang subuah duo rakaat, parintah Tuhan panuah rahasio, lakeh karajokan jan talambek, manuruik rukun sarato saraik.
Terjemahan:
Sembayang subuh dua rakaat, perintah Tuhan penuh rahasia, cepat kerjakan jangan terlambat, menurut rukun serta syarat.

10)  Biasokan anak-anak jo sumbayang, aja batauhid sarato iman, santoso dunia jo akhiraik lapeh utang ibu jo bapak.
Terjemahan:
Biasakan anak-anak untuk sembahyang, ajarkan bertauhid serta iman, sentosa dunia dan akhirat lepas utang ibu dan bapak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar