TUGAS
MENYELESAIKAN LATIHAN III
Mata
Kuliah : Sastra Daerah Jambi
Dosen
Pengampu : Drs. Maizar Karim, M.Hum
Disusun
oleh:
Nama :
Herti Gustina
NIM :
A1B112005
Semester/Kelas : II/A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
Tugas dan Latihan III
1. Bertolak
dari berbagai bentuk puisi Melayu seperti telah diuraikan pada Bab II,
kemukakanlah bentuk-bentuk puisi Melayu yang masih Anda temukan dalam kehidupan
keseharian Anda. Berikanlah satu contoh masing-masing bentuk puisi tersebut!
Jawaban:
Bentuk puisi Melayu
yang masih berkembang dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
a.
Syair
Dalam keseharian,
bentuk syair pada zaman sekarang lebih berbentuk bebas dan tidak terikat pada
unsur-unsur tertentu. Syair merupakan kuatren-kuatren berirama tunggal yang
sederhana. Contohnya:
Takwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Wahai Ananda Mustika Ayah
Dalam Beriman Janganlah Goyah
Betulkan akal Luruskan Langkah
Mohon Petunjuk Kepada Allah
Wahai Ananda Buah Hati Bunda
Berpegang teguh Kepada Agama
Beramallah Engkau Sehabis daya
Supaya Selamat dari neraka
b.
Ungkapan
rakyat atau peribahasa
Ungkapan rakyat atau
peribahasa banyak dipakai oleh masyarakat Melayu dalam acara-acara adat
tertentu atau sebagai suatu hiburan. Ungkapan rakyat dan peribahasa yaitu
sebagai berikut.
1) Pepatah
Pepatah merupakan
peribahasa yang mengandung nasihat. Contohnya:
Nyumpaet
traso di lideah, nuwouk traso di tangan.
2) Petitih
Petitih merupakan
bentuk ungkapan yang bermaksud untuk memfokuskan ide pada pepatah sehingga
pepatah itu tepat sasaran. Contohnya:
Kok
nyumpaet mak traso di lideah, kok nuwouk mak traso di tanga.
3) Seloka
Seloka biasa digunakan
pada acara-acara adat. Contohnya:
Badeteuh
nemih pinang
Anok
udeang dalon prahu
Biea
sagadon lutauk nahuh kamnyang
Ideak
dipanggang ideaknya babaeu
c.
Teka-teki
Teka-teki (pertanyaan
rakyat) dikenal juga dengan cangkriman, yaitu suatu pertanyaan yang dibuat
sedemikian rupa sehingga jawabannya sukar, bahkan seringkali juga baru dapat
dijawab setelah mengetahui lebih dahulu
jawabannya. Taka-teki ini banyak digunakan sebagai hiburan masyarakat terutama
pada anak-anak. Contohnya:
Nenek
siapa yang jalannya meloncat-loncat? Neneknya si katak.
d.
Mantra
Mantra merupakan
perkataan atau kalimat yang dapat mendatangkan daya gaib, jampi, pesona. Mantra
ini dipercayai ampuh oleh masyarakat setempat. Contohnya:
sam
sani duduk di aku,
anak
rani payung di aku,
turunlah
engkau,
mamalah
tubuh badan aku,
berkat
lailahaillah.
e.
Sajak
rakyat
Salah satu sajak rakyat
yang masih berkembang pada masyarakat Melayu yaitu pantun. Contohnya:
Tetak buluh
panjang suluh
Mari jolok
sarang penyengat
Angkat doa
jari sepuluh
Doa minta
biar selamat
2. Carilah
sebuah judul naskah/buku/teks syair naratif (bercerita). Analisislah syair
tersebut dengan melaporkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sinopsis
cerita;
b. Persoalan-persoalan
cerita;
c. Apa
yang menarik dalam syair.
Jawaban:
a.
Sinopsis
cerita
Syair
Perahu
Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i'tikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.
Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.
Perteguh jua alat perahumu,
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan ayar,
angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya sempurna jalan yang kabir.
Perteguh jua alat perahumu,
muaranya sempit tempatmu lalu,
banyaklah di sana ikan dan hiu,
menanti perahumu lalu dari situ.
Muaranya dalam, ikanpun banyak,
di sanalah perahu karam dan rusak,
karangnya tajam seperti tombak
ke atas pasir kamu tersesak.
Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya rencam ombaknya karang
ikanpun banyak datang menyarang
hendak membawa ke tengah sawang.
Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan dan rakit
jikalau ada pedoman dikapit,
sempurnalah jalan terlalu ba'id
Baiklah perahu engkau perteguh,
hasilkan pendapat dengan tali sauh,
anginnya keras ombaknya cabuh,
pulaunya jauh tempat berlabuh.
Lengkapkan pendarat dan tali sauh,
derasmu banyak bertemu musuh,
selebu rencam ombaknya cabuh,
La ilaha illallahu akan tali yang teguh.
Barang siapa bergantung di situ,
teduhlah selebu yang rencam itu
pedoman betuli perahumu laju,
selamat engkau ke pulau itu.
La ilaha illallahu jua yang engkau ikut,
di laut keras dan topan ribut,
hiu dan paus di belakang menurut,
pertetaplah kemudi jangan terkejut.
Laut Silan terlalu dalam,
di sanalah perahu rusak dan karam,
sungguhpun banyak di sana menyelam,
larang mendapat permata nilam.
Laut Silan wahid al kahhar,
riaknya rencam ombaknya besar,
anginnya songsongan membelok sengkar
perbaik kemudi jangan berkisar.
Itulah laut yang maha indah,
ke sanalah kita semuanya berpindah,
hasilkan bekal kayu dan juadah
selamatlah engkau sempurna musyahadah.
Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah akan ke sana berpindah,
topan dan ribut terlalu 'azamah,
perbetuli pedoman jangan berubah.
Laut Kulzum terlalu dalam,
ombaknya muhit pada sekalian alam
banyaklah di sana rusak dan karam,
perbaiki na'am, siang dan malam.
Ingati sungguh siang dan malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun keras, ombaknya rencam,
ingati perahu jangan tenggelam.
Jikalau engkau ingati sungguh,
angin yang keras menjadi teduh
tambahan selalu tetap yang cabuh
selamat engkau ke pulau itu berlabuh.
Sampailah ahad dengan masanya,
datanglah angin dengan paksanya,
belajar perahu sidang budimannya,
berlayar itu dengan kelengkapannya.
Wujud Allah nama perahunya,
ilmu Allah akan [dayungnya]
iman Allah nama kemudinya,
"yakin akan Allah" nama
pawangnya.
"Taharat dan istinja'" nama
lantainya,
"kufur dan masiat" air
ruangnya,
tawakkul akan Allah juru batunya
tauhid itu akan sauhnya.
Salat akan nabi tali bubutannya,
istigfar Allah akan layarnya,
"Allahu Akbar" nama anginnya,
subhanAllah akan lajunya.
"Wallahu a'lam" nama rantaunya,
"iradat Allah" nama bandarnya,
"kudrat Allah" nama
labuhannya,
"surga jannat an naim nama
negerinya.
Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair tempat berpindah,
di dalam dunia janganlah tam'ah,
di dalam kubur berkhalwat sudah.
Kenali dirimu di dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur
dengan siapa lawan bertutur?
di balik papan badan terhancur.
Di dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat jua tempatmu pulang,
janganlah disusahi emas dan uang,
itulah membawa badan terbuang.
Tuntuti ilmu jangan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
Munkar wa Nakir ke sana datang,
menanyakan jikalau ada engkau
sembahyang.
Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan azab,
akalmu itu hilang dan lenyap,
tanpa ada tujuan yg tetap,
Munkar wa Nakir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya besar terlalu panjang,
cabuknya banyak tiada terbilang.
Kenali dirimu, hai anak dagang!
di balik papan tidur telentang,
kelam dan dingin bukan kepalang,
dengan siapa lawan berbincang?
La ilaha illallahu itulah firman,
Tuhan itulah pergantungan alam sekalian,
iman tersurat pada hati insan,
siang dan malam jangan dilalaikan.
La ilaha illallahu itu terlalu nyata,
tauhid ma'rifat semata-mata,
memandang yang gaib semuanya rata,
lenyapkan ke sana sekalian kita.
La ilaha illallahu itu janganlah kau permudah-mudah,
sekalian makhluk ke sana berpindah,
da'im dan ka'im jangan berubah,
khalak di sana dengan La ilaha
illallahu.
La ilaha illallahu itu jangan kau lalaikan,
siang dan malam jangan kau sunyikan,
selama hidup juga engkau pakaikan,
Allah dan rasul juga yang menyampaikan.
La ilaha illallahu itu kata yang teguh,
memadamkan cahaya sekalian rusuh,
jin dan syaitan sekalian musuh,
hendak membawa dia bersungguh-sungguh.
La ilaha illallahu itu kesudahan kata,
tauhid ma'rifat semata-mata.
hapuskan hendak sekalian perkara,
hamba dan Tuhan tiada berbeda.
La ilaha illallahu itu tempat mengintai,
medan yang kadim tempat berdamai,
wujud Allah terlalu bitai,
siang dan malam jangan bercerai.
La ilaha illallahu itu tempat
musyahadah,
menyatakan tauhid jangan berubah,
sempurnalah jalan iman yang mudah,
pertemuan Tuhan terlalu susah.
b.
Persoalan-persoalan
cerita
Persoalan
yang di ceritakan dalam syair ini tentang perilaku manusia yang hendaklah
mengingat Allah. Manusia hendaklah ingat akan adanya Munkar dan Nakir yang ada
di kiri dan kanan kita, yang tak pernah tidur dan mengawasi serta mencatat amal
baik dan buruk yang kita perbuat. Selanjutnya manusia haruslah taat kepada
Allah, berpegang pada ayat-ayat Allah dan mendirikan shalat sebagai tiang
agama. Manusia yang beriman itu akan ditudungi oleh rahmat Allah berada pada
lingkaran kebaikan. Hidup itu bagaikan perahu, apabila kita lalaikan segala
perintahNya, maka kita akan oleng dan karam dengan perahunya. Sebaliknya
apabila kita taat, maka perahu itu akan membawa kita kepada kebaikan dunia dan
akhirat.
c.
Yang
menarik dalam syair
Yang
menarik dalam syair ini yaitu tiap baitnya menggunakan rima berangkai dengan
susunan aa, bb. Rima tersebut membuat syair terasa enak untuk dibaca. Selain
itu, diksi yang digunakan dapat memperkuat makna syair. Selanjutnya puisi ini
juga menggunakan gaya bahasa yang banyak mengandung majas-majas sehingga
kata-kata yang dihasilkan memperindah bunyi dan memperhalus makna.
3. Inventarisasikan
masing-masing sepuluh buah puisi Melayu berikut:
a. Pantun,
b. Mantra,
c. Teka-teki,
dan
d. Pepatah-petitih
Jawaban:
a.
Pantun
1)
Badeteuh
nemih pinang
Anok
udeang dalon prahu
Biea
sagadon lutauk nahuh kamnyang
Ideak
dipanggang ideaknya babaeu
Terjemahan:
Berdetak membelah
pinang
Anak udang dalam perahu
Biar sebesar lutut
menyimpan kemenyan
Kalau tidak dibakar
tidak akan berbau
2)
Dari
Samuhauk ka Koto Tuo
Nalak
puyauh baraneak mudeo
Smbah
kuangkak pado kayo ngan tuo
Maoh
dimintak pado kayo ngan mudeo
Terjemahan:
Dari Semurup ke Koto
Tuo
Mencari puyuh beranak
muda
Sembah ku angkat pada
yang tua-tua
Maaf diminta pada yang
muda-muda
3)
Pucouk
pauh ka mango-mango
Pucouk
pudeing tarantoak mudea
Awaklah
jeuh ka mano-mano
Maksauk
atai ndok batmou ugea
Terjemahan:
Pucuk pauh ke
manga-manga
Pucuk puding terentak
muda
Awaklah jauh ke
mana-mana
Maksud hati hendak
bertemu juga
4)
Sunggoh
banyeak ikang di lubeuk
Duea
tigea ngan masuok regea
Sungguh
banyeak uhang ngan dudeuk
Kitoa
duea ugea ngan paragea
Terjemahan:
Sungguh banyak ikan di
lubuk
Dua tiga yang masuk
ragea
Sungguh banyak orang
yang duduk
Kita berdua juga yang
berbicara
5)
Buruk
lea jelipong lea
Buruk
puwa jelipong tumboah
Patah
tumboah ilang bagentoa
Pegeang
adeak kukaoh-kukaoh
Terjemahan:
Burung li jelipung li
Buruk puwar jelipung
tumbuh
Patah tumbuh hilang
berganti
Pegang adat kokoh-kokoh
6)
Adot
durieang tngoh padea
ditakok
anok gumbalea
parasat
kamnyan lah tabakea
tuan
kali rajea adea maco duea
Terjemahan:
Adat durian di tengah
padang
Ditakuk anak gembala
Perasap kemenyan telah
terbakar
Tuan khadi raja ada
membaca doa
7)
Tetak buluh panjang suluh
Mari jolok sarang penyengat
Angkat doa jari sepuluh
Doa minta biar selamat
8) Tuailah padi
antara masak
Esok jangan layu-layuan
Intailah kami antara nampak
Esok jangan rindu-rinduan
9) Hendak
dulang diberi dulang
Dulang berisi sagu mentah
Hendak pulang ku beri pulang
Tinggalkan pantun barang sepatah
10) Lancang
kuning lancang pusaka
Nampak dari Tanjung Puan
Kalau kering laut Melaka
Barulah saya lupakan tuan
11) Sirih
berlipat sirih pinang
Sirih dari Pulau Mutiara
Pemanis kata selamat datang
Awal Bismillah pembuka bicara
b.
Mantra
1) Mantra
Pelemah Asal
Bismillahirrahmanirahim
Assalamualaikum
Badan
engkau bernama tanah
Tanah
mekhayal darah
Engkau
bernama darah muharrap
Urat
engkau bernama mahdini
Tatkala
bapak engkau mengandung darah putih
Tatkala
ibu engkau mengandung darah merah
Cih
menguceh
Mani
asal engkau menjadi
Berkat
lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
2) Mantra
Pelemah
Bismillahirrahmanirrahim
Rebah
ramu engkau berdiri ramu aku
Rebah
syarak engkau berdiri syarak aku
Aku
mengambil baja sejengkal dalam diri engkau
Berkat
lailaha illallah
Muhammadurrasulullah
3) Mantra
Penunduk
Gempa
ali gempa gempita
Dang
sari gajah berlenggang
Sah
aku anak harimau yang garang
Batu
congkol hatiku
Nibung
kering tulangku
Berkat
doa baginda Ali
Gentar
bumi gentar langit
4) Mantra
Penunduk Hantu Laut
Hai
hai, anak datuk laut
Nyalah
engkau, pergilah
Jikalau
engkau tidak pergi
Aku
pukul dengan ijuk tunggal
Dengan
ijuk pusaka
Aku
sekal kepalamu dengan sengkalan
Aku
tau asalmu jadi
Dari
kun fayakun
Berkat
kalimat laihaillallah
Muhammadarrasulullah
Pua-pua
adanya
5) Mantra
Penunduk Buaya
Hai
si jambu rakai
Sambutlah
Pekiriman
putri
Runduk
di gunung
Ledang
Embacang
masak sebiji bulat
Penyikat
tujuh penyikat
Pengarang
tujuh pengarang
Diorak
dikembang jangan
Kalau
kau sambut
Dua
hari jalan ketiga
Ke
darat kau dapat makan
Ke
laut kau dapat aku
Aku
tau asal kau jadi
Tanah
liat asal kau jadi
Tulang
buku tebu asal kau jadi
Darah
kau gila, dada kau upih
6) Mantra
Penghalau Setan
Bismillahirrahmanirahim
Hantu
raya jembalang raya
Datang
engkau dari hutan raya
Kembalilah
engkau ke hutan raya
Engkau
jangan bertemu anak sidang manusia
Jika
bertemu anak sidang manusia
Tunduk
engkau tujuh kali kepada aku
Umat
Muhammadlah yang sebenarnya
Berkat
kata laihaillallah Muhammadarrasulullah
7) Mantra
Agar Menang
Allah
kata salah
Muhammad
kata silih
Jibrail
kata fana
8) Mantra
Penunduk Anjing
Patah
ranting ditendang kuda
Mulut
terkancing mata buta
Puh!
9) Mantra
agar terbangun
Hai
burung si jago-jago
Inggap
dateh kandang
Kalo
ado uhang batuwek batanyo
Inggaut
dan griak si badon aku
Berkat
lailahailallah
Terjemahan:
Hai burung si jago-jago
Hinggap di atas kandang
Kalau ada orang
bertanya-tanya
Senggol dan gerakkan si
badan aku
Berkat la’ilahailallah
10) Mantra
penangkal racun
Bismillah
laut gairullah
c.
Teka-teki
1)
Omak
manjaik, bapak marokok.
Emak menjahit, bapak
merokok.
Jawaban: Kereta api
2) Dalam batang ado
daun, dalam daun ado isi.
Dalam batang ada daun,
dalam daun ada isi.
Jawaban: Lemang
3) Kue
apa yang bungkusnya di dalam, isinya di luar?
Jawaban: Kue salah
bikin.
4)
Pintu apa yang
walaupun dengan 10 orang tidak bisa di dorong?
Jawaban:
Pintu yang ada tulisan TARIK.
5)
Saya ada 3
kepala, 4 tangan dan 5 kaki. Siapakah saya?
Jawaban:
Pembohong.
6)
Apakah dia jauh
di mata, dekat di hati?
Jawaban:
Usus
7)
Binatang apa yang
seluruh anggota tubuhnya di kepala?
Jawaban:
Kutu rambut.
8)
Nenek siapa yang
jalannya meloncat-loncat?
Jawaban:
Neneknya si katak.
9)
Tukang apa yang
kalau dipanggil, dia melihat ke atas?
Jawaban:
Tukang gali kubur.
10)
Apa persamaan
jemuran dengan telepon?
Jawaban:
sama-sama diangkat kalau sudah kring.
d.
Pepatah-petitih
1)
Bajaleang
nuju bateh, blayea nuju pulou.
Terjemahan:
Berjalan menuju batas,
berlayar menuju pulau.
2)
Ka
ilei sarangkuh dayeung, ka mudeik samo satang.
Terjemahan:
Ke hilir serengkuh
dayung, ke mudik serentak galah.
3)
Manyuhauk
samo bungkeuk, tarandang samo baseah.
Terjemahan:
Menyuruk sama bungkuk, terendam
sama basah.
4)
Ka
dateh ideak bapucauk, ka bawoh ideak baurak, di tengoah dijarum kumbang.
Terjemahan:
Ke atas tidak berpucuk,
ke bawah tidak berurat, di tengah dijarum kumbang.
5)
Basutang
matao, brajea di atai, babaneak ka mpou kakai.
Terjemahan:
Bersutan di mata,
beraja di hati, berbenak ke empu kaki.
6)
Adaik
basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adaik mamakai.
Terjemahan:
Adat bersendi syarak,
syarak bersendi kitabullah, syarat berkata adat memakai.
7)
Dek
rajin pandai nan datang, dak maleh buruak tasuo, hari pagi menanti patang, insyaflah
diri jo tubuah.
Terjemahan:
Karena rajin pandai
yang datang, kerena malas buruk bersua,
hari pagi menunggu petang, insyaflah diri dan tubuh.
8)
Tujuan
hiduik mancapai takuik, lapeh dari pangaruah judi, rendahkan diri tinggikan
cito, mari baniaik ka tanah suci.
Terjemahan:
Tujuan hidup mencapai
takut, lepas dari pengaruh judi, rendahkan diri tinggikan cita-cita, mari
berniat ke tanah suci.
9)
Sumbayang
subuah duo rakaat, parintah Tuhan panuah rahasio, lakeh karajokan jan talambek,
manuruik rukun sarato saraik.
Terjemahan:
Sembayang subuh dua
rakaat, perintah Tuhan penuh rahasia, cepat kerjakan jangan terlambat, menurut
rukun serta syarat.
10) Biasokan
anak-anak jo sumbayang, aja batauhid sarato iman, santoso dunia jo akhiraik
lapeh utang ibu jo bapak.
Terjemahan:
Biasakan anak-anak
untuk sembahyang, ajarkan bertauhid serta iman, sentosa dunia dan akhirat lepas
utang ibu dan bapak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar