Sabtu, 17 Desember 2016

RANAH KAJIAN PUISI



TUGAS I
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT TERHADAP MODUL I
RANAH KAJIAN PUISI

Mata Kuliah                : Kajian Puisi
Dosen Pengampu        : Dr. Sudaryono, M.Pd

Disusun oleh:
Nama                : Herti Gustina
NIM                 : A1B112005
Semester/Kelas : III/A


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013



Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Sebagai umpan balik apakah Anda memiliki pemahaman yang baik dan memadai tentang ranah kajian puisi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.      Objek/fokus kajian puisi merupakan ranah yang menyediakan berbagai kemungkinan dilakukannya kajian. Jelaskan ranah kajian puisi berdasarkan kekayaan khasanah puisi di Indonesia!
Jawaban:
Ranah kajian puisi berdasarkan kekayaan khasanah puisi di Indonesia, meliputi:
1)      Ranah puisi lisan difokuskan pada masalah atau objek kajian sebagai berikut.
a.       Bentuk dan struktur puisi lisan.
b.      Pengaruh puisi lisan terhadap pembinaan tatanilai dan pembangunan masyarakat.
c.       Jenis puisi lisan: mantra, parikan, gurindam, seloka dan lain-lain.
d.      Penuturan dan pementasan puisi lisan.
e.       Perbandingan puisi lisan antardaerah, antaretnis atau antarkomunitas.
f.       Sejarah perkembangan puisi lisan pada suatu daerah.
g.      Sarana-sarana penyampaian puisi lisan.
h.      Nilai-nilai budaya, nilai religius, nilai moral, nilai edukatif, dan berbagai nilai-nilai yang terdapat di dalam puisi  lisan.
i.        Penggalian puisi lisan dalam kaitannya dengan upaya transkripsi, dokumentasi, inventarisasi puisi lisan dalam konteks pembinaan dan pengembangan puisi lisan.
2)      Ranah puisi tulis difokuskan pada masalah atau objek kajian sebagai berikut.
a.       Bentuk tulisan, misalnya: Jawa Kuno, Jawa Klasik, Jawa Modern, abjad Sansakerta, tulisan pra-islam dan huruf Arab.
b.      Sejarah perkembangan puisi tulis tertentu.
c.       Struktur puisi tulis: bahasa, tema, penokohan, latar sosial-budaya, persajakan, irama, susunan baris dan bait, stilistika.
3)      Ranah kajian puisi berdasarkan dimensi waktu dibagi atas puisi lama dan puisi baru. Puisi lama pada hakikatnya sama dengan puisi lisan. Sedangkan pada puisi baru difokuskan pada masalah atau objek sebagai berikut.
a.       Struktur puisi: diksi, pengimajian, bahasa figuratif, versifikasi, tata wajah, tema, nada dan suasana, kode semantik, kode simbolik, kode budaya
b.      Aliran puisi
c.       Latar belakang sosial puisi

2.      Objek/fokus kajian puisi juga berhubungan dengan model komunikasi puisi yang memberikan kemungkinan memilih sebagai fokus kajian. Ada empat ranah kajian puisi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari model komunikasi Abrams. Jelaskan keempat ranah kajian puisi tersebut!
Jawaban:
Ranah kajian puisi menurut model komunikasi Abrams, meliputi:
1)      Ranah objektif (karya berwujud puisi) diteliti dengan pendekatan objektif (strukturalisme, semiotik, dan variannya) memandang puisi sebagai dunia yang otonom. Pendekatan ini dalam praktiknya mengabaikan penulis (penyair) dan lingkungan sosial budaya. Menurut pendekatan ini puisi harus dilihat sebagai objek yang mandiri dan menonjolkan puisi sebagai struktur verbal yang otonom dengan koherensi internal. Dalam pendekatan ini terjalin secara jelas antara konsep-konsep linguistik dengan kajian puisi, baik secara metaforis maupun secara ekletis (Santoso, 1993:25).
2)      Ranah penyair yang diteliti dengan pendekatan ekspresif menonjolkan peranan penulis (penyair). Titik berat pendekatan ini mengarah pada diri penyair, kesadaran penyair secara psikologis, wawasan budaya penyair, dan respon penyair terhadap masalah dasar kehidupan. Dalam perspektif historis, pendekatan ekspresif berusaha mencari asal-usul terciptanya puisi, yaitu bagaimana puisi itu diciptakan, apa yang menjadi motif atau latar penciptaan, dan bagaimana model transformasi dunia penyair.
3)      Ranah mimesis yang diteliti dengan pendekatan mimetik menonjolkan aspek referensial. Dasar pandangan pendekatan mimetik ini adalah adanya anggapan bahwa puisi merupakan tiruan alam atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia di semesta raya ini. Sasaran yang diteliti ini adalah sejauh mana karya yang berwujud puisi merepresentasikan dunia nyata atau semesta dan kemungkinan adanya intertektualitas dengan karya lain. Oleh karena itu, pendekatan mimetik ini berhubungan dengan teori  intertekstualitas, teori dekonstruksi, dan teori strukturalisme genetik (Santoso, 1993:25).
4)      Ranah pembaca yang diteliti dengan pendekatan pragmatik atau lazim disebut estetika resepsi menonjolkan peranan pembaca sebagai penyambut, penghayat, dan pemberi makna. Anggapan dasar pendekatan pragmatik ini adalah puisi dipandang sebagai artefak tidak berarti apa-apa tanpa keterlibatan pembaca sebagai penyambut, penghayat, dan pemberi makna.

3.      Objek/fokus kajian puisi juga mengarah pada ranah intrinsik dan ekstrinsik. Berikan penjelasan cakupan ranah intrinsik dan ekstrinsik serta hubungan dengan berbagai metode penelitian yang sesuai!
Jawaban:
Cakupan ranah intrinsik berhubungan dengan kajian terhadap karya berwujud puisi sebagai objeknya dan upaya mengungkapkan makna atau nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam ranah instrinsik ini, bahasa dan isi karya berwujud puisi menjadi fokus kajian utamanya. Dari segi bahasa, peneliti dapat mengkaji bahasa dengan berbagai manifestasinya seperti keindahan bahasa, cara pengungkapan, cara penceritaan, gaya pengungkapan, dan masalah estetika lainnya. Sedangkan dari segi isi, peneliti dapat mengkaji isi karya berwujud puisi mengarah pada berbagai macam nilai seperti nilai budaya, sosial, politik, moral, etika, pendidikan dan religius.
Cakupan ranah ekstrinsik mencakup kajian pada ranah penyair yang memfokuskan pada (1) proses kreatif yang dilakukan oleh penyair dalam menciptakan puisi; (2) faktor-faktor yang mendorong penyair berkarya; (3) visi, misi, dan konsepsi yang dianut oleh penyair; (4) aliran puisi yang diciptakan oleh penyair; dan (5) latar belakang sosial-budaya, agama, keyakinan, dan pandangan hidup penyair bersangkutan. Selain itu, kajian secara ekstrinsik dapat difokuskan pada ranah mimesis yang terkait dengan berbagai pengaruh terhadap karya berwujud puisi yang meliputi pengaruh sosial, politik, budaya, atau psikologis dengan berbagai macam adanya konvensi yang mendasarinya (konvensi budaya, konvensi puisi, dan konvensi bahasa).
Ranah instrinsik berhubungan dengan metode-metode sebagai berikut:
-          Metode intuitif yaitu berhubungan dengan mengkaji isi puisi yang mengarah pada nilai kebudayaan. Metode ini dianggap sebagai kemampuan dasar manusia dalam upaya memahami unsur-unsur kebudayaan.
-          Metode hermeneutika yaitu berhubungan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis dalam karya sastra.
-          Metode analisis isi yaitu berhubungan dengan isi laten yakni isi yang terkandung dalam dokumen atau naskah.
-          Metode formal yaitu berhubungan dengan aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yakni unsur-unsur dalam karya sastra (puisi).
Ranah ekstrinsik berhubungan denga metode-metode sebagai berikut:
-          Metode kualitatif yaitu memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengn konteks keberadaannya. Dalam karya sastra misalnya, akan dilibatkan pengarang, lingkungan sosial di mana pengarang berada, lingkungan sosial di mana pengarang berada, termasuk unsur-unsur kebudayaan pada umumnya.
-          Metode analisis isi yaitu berhubungan dengan isi komunikasi yakni pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi.

4.      Kajian yang bersifat eksperimen juga merupakan ranah yang dapat dipilih dalam kajian puisi. Kemukakan kajian eksperimen yang dilakukan oleh Segers dalam konteks respon pembaca terhadap teks puisi!
Jawaban:
Kajian eksperimen dalam konteks respon pembaca dalam meresepsi makna puisi lebih cenderung termasuk ke dalam kajian sosiologi puisi yang mengangkat persoalan penyair, karya dan respon masyarakat pembaca. Kajian teks puisi ini dapat berpangkal tolak pada pembaca. Hubungan antara pembaca dan penulis (penyair) tidak dapat dilakukan secara langsung, melainkan harus melalui karya yang dibacanya. Dalam konteks ini pembaca dituntut kreativitasnya untuk menemukan pesan penulis (penyair) melalui karya yang dibacanya. Pembaca dalam komunikasi puisi dapat berfungsi sebagai subjek atau objek. Sebagai subjek, pembaca adalah pemberi makna, perebut amanat dan pemberi nilai terhadap puisi yang menjadi objeknya. Sebaliknya, sebagai objek pembaca selalu terkena bermacam-macam pengaruh dan kekuatan sosial budaya yang melingkupinya.
Menurut Segers (dalam Pradopo, 1995:208) mengatakan cakrawala harapan pembaca ditentukan oleh tiga kriteria, yaitu (1) norma-norma yang terpancar dari teks-teks yang telah dibaca oleh pembaca, (2) pengetahuan dan pengalaman atas semua teks yang telah dibaca sebelumnya, dan (3) pertentangan antara fiksi dan kenyataan, yaitu kemampuan pembaca untuk memahami, baik dalam horizon sempit dari harapan-harapan sastra maupun dalam horizon luas dari pengetahuannya tentang kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar