HARU BIRU TANOH SAKTAI
(T2.
Herti Gustina. Dokumen)
dalam
dekapan sunyi kabut menguntai kisah
kenangan
menepi di Danau Kerinci
ketika
kuberkaca di tepi telaga
wajah
seolah jauh merambah di dasar Danau Kaca
Telun
Berasap mengasapi wajahku yang hendak padam
rindu
sekan menguak kalbu
merayap
di atas hamparan Kayu Aro
dalam
batas sepiku
mantera-mantera
merenggutku kembali ke dekapan ibu
shalawat
bernyanyi di kiri kananku
menggelinding
seluruh tubuh dalam basah Aroma Peco
saat
menapak di batas Tanoh Saktai
kapak
seakan mengiris segala ingatan
memeras
keringat yang dulunya pernah hinggap di tanah
menumbuhkan
sampah menjadi pelepah
menyemai
duri menjadi biji
Mendalo,
18 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar