Rabu, 14 Desember 2016

UNSUR STILISTIKA CERPEN



TUGAS TEORI SASTRA
Tugas              : Unsur stilistika pada cerpen
Nama              : Herti Gustina
NIM                : A1B112005
Sem/Kelas      : 1/A   
Prodi               : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Menjelaskan unsur stilistika pada sebuah cerpen !
UNSUR STILISTIKA CERPEN
Stilistika cerita pendek adalah penelaahan cara penggunaan bahasa oleh pengarang untuk menimbulkan efek dalam cerita pendek. Stilistika berkaitan dengan gaya bahasa. Komponen stilistika cerpen meliputi:
a.       Unsur leksikal
Unsur leksikal adalah penggunaan kata tertentu yang sengaja dipilih dalam cerita pendek oleh cerpenis. Bentuk kata berkaitan dengan jenis kata yang digunakan. Makna yang dipilih adalah kata yang bermakna konotasi yang dapat mengungkapkan gagasan, yang membangkitkan asosiasi. Akibat penggunaan pilihan kata ini, dapat terjadi penyimpangan, namun dapat memperjelas makna. Unsur leksikal ini berkaitan dengan gaya bahasa yang berupa penggunaan majas-majas.
b.      Unsur gramatikal
Sama maknanya dengan struktur kalimat. Berdasarkan struktur kalimat ini dapat diungkapkan pesan, atau makna yang sering disebut struktur batin.
Struktur kalimat dapat berwujud pembalikan, pemendekan, pengulangan, serta penghilangan unsur tertentu. Hal itu dilakukan untuk menekankan unsur estetis atau pesan yang terkandung. Unsur kalimat berupa kompleksitas kalimat, jenis kalimat, jenis klausa dan prosa.
c.       Unsur retorika
Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam menulis sebuah cerita pendek untuk meyakinkan pembaca. Kata retoris atau retorik berasal dari bahasa Yunani rhetor yang berarti orator atau ahli pidato. Dalam Keraf dijelaskan bahwa retorika adalah suatu istilah yang secara tradisional diberikan kepada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang disusun baik.
d.      Unsur kohesi
Di dalam paragraf  sebuah cerita pendek, kohesi merupakan tarik-menarik antar unsur paragraf, yakni kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat, bahkan paragraf dengan paragraf. Jika tarik-menarik antar unsur ini mampu menjalin hubungan yang serasi, kompak, dan menimbulkan pengertian yang baik, maka muncullah koherensi paragraf. Dengan kata lain koherensi adalah keserasian dan kekompakan yang tercipta oleh adanya kohesi dalam paragraf dalam sebuah cerita pendek.
e.       Unsur pembicaraan
Di dalam sebuah cerpen terdapat dialog antar satu tokoh dengan tokoh yang lainnya. Tokoh tersebut melakukan percakapan dan melakukan tanya jawab antar tokoh. Unsur pembicaraan ini dapat membuat suatu cerita terlihat nyata atau bisa langsung dipahami oleh si pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar