HARAPAN
SEMU
(T4.
Herti Gustina)
saat perang mengayun
senja
pedal dikayuh riuh
mengobar segala kibar
berapi di atas merapi
keringat memaksa
semangat
mencucur peluh dalam
keluh
namun tetap bendera
putih kusisih
tertunduk melawan sang
perkasa
mencampur baurkan manis
asinnya hidup
melenyap khilaf dalam
silaf
aku hanya seorang hamba
aku kalah dalam lelah
meraung dalam kurung
diinjak hina hiba diri
namun asa tetap esa
di jalan yang tak
merata
meliuk liku dalam
ketidakpastian
Mendalo, 13 November
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar