TUGAS TEORI SASTRA
Tugas : Unsur Semiotik
Nama : Herti Gustina
NIM : A1B112005
Sem/Kelas : 1/A
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Menjelaskan unsur semiotik puisi.
DOA SYUKUR SAWAH LADANG
Karya: Emha Ainun Najib
Atas padi yang Kau tumbuhkan dari sawah
ladang
bumiMu
Kupanjatkan syukur dan
kunyanyikan lagu gembira sebagaimana padi itu
Sendiri berterimakasih
kepadaMu
dan bersukaria
Lahir dari tanah dan
menguning di sawah
Menjadi keras ditampah
Kemudian sebagai nasi
memasuki tenggorokan hambaMu
yang gerah
Adalah cara yang mulia
bagi padi untuk tiba kembali dipangkuanMu
Betapa gembira hatiku
Pisang yang dikuliti dan
dimakan oleh manusia
Karena demikianlah tugas
leluhurnya di dunia,
pasrah dipengolahan usus para hamba
Menjadi sari kesehatan
dan kesejahteraan
Demikianpun betapa udara
yang dihirup
Air yang direguk
Sungai yang mengairi
persawahan
Kolam tempat anak-anak
berenang
Lautan penyedia bermilyaran
ikan serta kandungan bumiMu
Yang menyiapkan berjuta
macam perhiasan
Atas limpahan kasih
sayangMu
kepadaku
Yaa Allah, baik yang
berupa rejeki dan cobaan
Kelebihan atau
kekurangan
Kudendangkan rasa
Bahagia dan tekadku
sebisa-bisa untuk membalas cinta
Aku bersembahyang kepadaMu berjamaah dengan
langit dan bumiMu
Dengan siang dan malamMu dengan matahari yang
setia bercahaya
Dan angin yang
menghembuskan ke desa-desa
Unsur semiotik puisi:
Unsur semiotik merupakan sistem tanda yang bermakna yang
terdapat dalam karya sastra. Unsur semiotik terdiri atas ikon, indeks dan
simbol.
Dalam puisi “Doa Syukur Sawah
Ladang” ini menceritakan ungkapan rasa syukur pengarang terhadap
Tuhan Yang Maha Esa atas kesuburan sawah dan ladang yang telah diberikan.
Kata “dari sawah ladang” merupakan ikon yang berfungsi sebagai penanda yang serupa dengan
bentuk objeknya.
Pada kata “persawahan,
mengairi, berenang, kunyanyikan” merupakan indeks yang mengisyaratkan petandanya
yaitu “dari sawah ladang”.
Pada kata “tenggorokan
hambamu yang gerah” merupakan simbol dari kehidupan yang nyata, bahwa manusia
butuh makan.
Pada kata “bermilyaran
ikan” juga
merupakan simbol, bahwa di laut banyak sekali satwa yang hidup.
Pada kata “kandungan
bumimu” yang menjadi simbol
dari hasil bumi, bahwa kekayaan bumi sangat banyak, misalkan emas yang dijadikan perhiasan dan lain-lain.
Pada kata “bersembahyang
kepadamu” menunjukkan atau simbol
dari ketaqwaan penyair/ manusia dengan menjalankan yang telah disyariatkan oleh Allah SWT.
Dari puisi di atas terdapat unsur semiotik yang membuat
puisi tersebut memiliki nilai estetika dan kata-kata yang digunakan amatlah
menarik untuk dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar