Sabtu, 17 Desember 2016

HARU BIRU TANOH SAKTAI



HARU BIRU TANOH SAKTAI
(T2. Herti Gustina)

dalam dekapan sunyi kabut menguntai kisah
kenangan menepi di Danau Kerinci
ketika kuberkaca di tepi telaga
wajah seolah jauh merambah di dasar Danau Kerinci
Telun Berasap mengasapi wajahku yang hendak padam
rindu seakan menguak kalbu
merayap di atas hamparan Kayu Aro

di batas sepiku
mantera-mantera merenggutku kembali ke dekapan ibu
shalawat bernyanyi di kiri kananku
menggelinding seluruh tubuh dalam basah Aroma Peco

saat menapak keluar di batas tanoh saktai
kapak seakan mengiris segala ingatan
memeras keringat yang dulunya pernah hinggap di tanah
menumbuhkan sampah menjadi pelepah
menyemai duri menjadi biji
saat Aurduri menghampiri
resah gelisah seakan mengguyur urat nadiku
mengulur haru akan jati diri
hidup ataukah mati

Kerinci, 12 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar