MAKALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
DAMPAKNYA
Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu : Drs. Abu Bakar, M.Pd
Disusun
oleh:
Kelompok
7
1. Herti
Gustina A1B112005
2. Apriani
All Sten A1B112049
3. Rengga A1B111017
Semester/Kelas : III/A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT. atas rahmat dan hiyadat yang telah Ia berikan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kemudian
ucapan terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, baik berupa sarana dan prasarana maupun berupa ide-ide
atau gagasan-gagasan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah
ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar sebagai
bahan diskusi mengenai Pencemaran Lingkungan Hidup dan Dampaknya. Selain itu
pengetahuan tentang pencemaran lingkungan serta dampaknya amatlah penting untuk
kita ketahui sebagai acuan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan dan kekurangan kami mohon
maaf. Kritik maupun saran kami buka demi perbaikan makalah ini untuk
selanjutnya.
Atas
perhatiannya kami haturkan ungkapan terima kasih.
_,
November 2013
Penyusun
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
i
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................................
1
1.1
Latar Belakang.........................................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................................
1
1.3
Manfaat dan
Tujuan.................................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN..............................................................................................
3
2.1
Pencemaran
Lingkungan Hidup..............................................................................
3
2.2
Jenis-Jenis
Pencemaran Lingkungan Hidup.............................................................
4
2.3
Dampak
Pencemaran Lingkungan Hidup terhadap Kehidupan Manusia................ 10
BAB
III PENUTUP.......................................................................................................
12
3.1
Kesimpulan..............................................................................................................
12
3.2
Saran........................................................................................................................
12
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan
hidup merupakan tempat dimana manusia dan makhluk hidup lainnya melangsungkan
kehidupannya. Udara, air, maupun tanah ialah unsur terpenting bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan adanya unsur-unsur tersebut makhluk
hidup dapat membangun kehidupannya. Apa jadinya makhluk hidup yang ada di muka
bumi ini jika udara, tanah maupun air tercemar oleh zat-zat berbahaya. Semua
yang ada di muka bumi ini akan rusak apabila lingkungan hidup telah tercemar.
Ada
banyak hal yang dapat membuat lingkungan hidup tercemar. Udara misalnya,
terjadinya polusi udara akibat asap-asap dari pabrik atau sisa pembakaran yang
tidak sempurna oleh mesin-mesin kendaraan yang menghasilkan gas CO yang dapat
merusak udara di sekitar tempat tersebut. Udara tersebut kemudian kita hirup
yang akibatnya dapat merusak organ tubuh manusia misalnya paru-paru. Atau
pencemaran tanah misalnya dengan penggunaan pestisida yang dapat merusak tanah.
Pencemaran air oleh limbah-limbah pabrik dan lain sebagainya.
Pencemaran
memang tidak bisa kita hentikan, akantetapi kita dapat mencegah terjadinya
pencemaran di sekitar kita. Pencemaran yang terjadi tidak hanya dapat merugikan
manusia, tetapi juga merugikan makhluk-makhluk yang ada di bumi ini. Apa
jadinya bila seluruh bumi telah tercemar oleh zat-zat yang berbahaya bagi
kehidupan. Untuk itu kita wajib menjaga lingkungan hidup agar tidak tercemar.
1.2 Rumusan Masalah
Agar
tidak terjadi penyimpangan ataupun kerancuan terhadap makalah ini, maka penulis
memberi batasan terhadap pembahasan dengan ruang lingkup berkisar judul yang
tertera dalam makalah ini. Adapun rumusan makalah yang menjadi batasan dalam
pembahasan makalah ini di antaranya:
1. Pencemaran
lingkungan hidup;
2. Jenis-jenis
pencemaran lingkungan hidup;
3. Dampak
pencemaran lingkungan hidup terhadap kehidupan manusia.
1.3 Manfaat dan
Tujuan Penulisan
Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat dan wawasan kepada pembaca maupun
penulis tentang materi yang terdapat di dalamnya. Materi dalam makalah ini
hendaklah dapat menumbuhkan kesadaran agar lingkungan hidup harus terus dijaga.
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu agar baik pembaca maupun penulis dapat
mengetahui mengenai pencemaran lingkungan hidup, jenis-jenis serta dampak yang
ditimbulkannya sehingga diharapkan mampu untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan hidup supaya tetap terjaga keasriannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pencemaran
Lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup merupakan pihak yang selalu menggunakan
dan memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan
kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dalam hal ini manusia adalah makhluk
yang paling mampu untuk mengelola dan memanfaatkan lingkungan hidup bagi
kebutuhan hidupnya.
Di alam
terdapat berbagai sumber daya alam yang merupakan komponen lingkungan yang sifatnya berbeda-beda, dimana dapat
digolongkan atas:
-
Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resources)
-
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable natural resources)
Berbagai sumber daya alam yang mempunyai sifat dan
perilaku yang beragam tersebut saling berinteraksi dalam bentuk yang
berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya maka sumber daya alam dapat
dibagi atas:
-
Fisiokimia seperti air, udara,
tanah, dan sebagainya,
-
Biologi, seperti fauna, flora,
habitat, dan sebagainya, dan
-
Sosial ekonomi seperti pendapatan,
kesehatan, adat-istiadat, agama, dan lain-lain.
Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang
tergolong hayati dan non-hayati akan menentukan kelangsungan siklus ekosistem
yang di dalamnya didapati proses pergerakan energi dan hara (material) dalam
suatu sistem yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dan evolusi. Dalam
memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus mampu mengenali sifat
lingkungan hidup yang ditentukan oleh macam-macam faktor. Berkaitan dengan pernyataan
ini, sifat lingkungan hidup
dikategorikan atas dasar:
-
Jenis dan jumlah masing-masing jenis
unsur lingkungan hidup tersebut,
-
Hubungan atau interaksi antara unsur
dalam lingkungan hidup tersebut,
-
Kelakuan atau kondisi unsur
lingkungan hidup, dan
-
Faktor-faktor non-materil, seperti
cahaya dan kebisingan.
Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya
manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk
hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Pencemaran lingkungan
merupakan kerusakan lingkungan hidup akibat masuknya zat-zat yang dapat
membahayakan lingkungan hidup. Zat-zat tersebut muncul tidak lain karena
kegiatan-kegiatan yang dilakukan makhluk hidup dalam berbagai aktifitasnya,terutama
oleh manusia yang merupakan pengelola lingkungan hidup.
Di era saat ini, pencemaran lingkungan hidup harus
mendapat perhatian yang serius. Meningkatnya kegiatan industri dan perkembangan
teknologi yang canggih telah banyak mengganggu dan merusak lingkungan hidup.
Pertambangan misalnya telah banyak mengganggu ekosistem lingkungan hidup dengan
kegiatan penebangan pohon dan kebisingan alat-alat pertambangan yang digunakan.
Munculnya berbagai macam bahan kimia yang dipergunakan melebihi kadar yang
dibutuhkan sehingga lingkungan hidup menjadi rusak. Misalnya penggunaan
pestisida yang menyebabkan berkurangnya zat hara pada tanah sehingga tanah
menjadi tidak subur.
Plastik-plastik yang banyak kita temukan juga
merupakan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan hidup. Tanpa adanya daur
ulang plastik-plastik tersebut hanyalah menjadi sampah yang tidak dapat terurai
sehingga mencemari lingkungan hidup. Atau samaph-sampah tersebut kita bakar
yang tanpa kita sadari asap-asap pembakaran tersebut dapat merusak lapisan ozon
yang menyebabkan pemanasan global. Pencemaran lingkungan merupakan bencana bagi
makhluk yang ada di muka bumi.
2.2 Jenis-Jenis
Pencemaran Lingkungan
Adapun
jenis-jenis pencemaran lingkungan, antara lain:
1. Pencemaran
Udara
Pencemaran udara adalah kondisi
udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di
udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya.
Jenis-jenis pencemaran udara:
a. Menurut bentuk: Gas, Pertikel
Bahan atau
zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel. Pencemaran udara berbentuk gas
dapat dibedakan menjadi:
·
Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen
Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
·
Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen
Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak(NH3)
dan Nitrogen Dioksida (NO2).
·
Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon
Monoksida (CO), Hidrokarbon.
·
Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen,
Vinyl Klorida, air raksa uap.
Pencemaran udara berbentuk partikel
dibedakan menjadi:
·
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan
timah.
·
Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon,
klorinasi alkan, Benzen.
·
Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
b. Menurut tempat: Ruangan (indoor),
udara bebas (outdoor)
Pencemaran
udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua:
-
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), sumber
pencemaran udara bebas:
·
Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dan
lain-lain.
·
Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah
tangga, asap kendaraan, dan lain-lain.
-
Pencemaran udara
ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara di dalam ruangan yang berasal dari
pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
c. Gangguan kesehatan: Iritansia,
asfiksia, anetesia, toksis
Pencemaran
udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 3
jenis:
·
Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat
korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian
atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur
Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran
pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
·
Asfiksia. Disebabkan oleh berkurangnya kemampuan
tubuh dalam menangkap Oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi
berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat
hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang
terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen,
Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
·
Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga
kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol
alifatis.
·
Toksis. Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu:
-
Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah,
mi-salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
-
Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon
disulfid, metil alkohol.
d. Menurut asal: Primer, sekunder
Pencemaran
udara dapat pula dikelompokkan ke dalam:
·
Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika
dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO,
CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta
berbagai partikel.
·
Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama
lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan.
Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator,
seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar
sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan
Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
2.
Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi
manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Ini
merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup di muka bumi ini memerlukan
air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat
manusia.
Pencemaran air meliputi pencemaran
di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber
pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri,
pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal
tanker pengangkut minyak.
Limbah rumah tangga seperti
deterjen, sampah organik, dan anorganik memberikan andil cukup besar dalam
pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen,
sampah organik dan anorganik yang mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan
penyakit, terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai sumber
kehidupan sehari-hari.
Proses penguraian sampah dan
deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang.
Jika kadar oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter,
maka kehidupan biota air seperti ikan terancam.
Selain itu, masuknya pupuk
pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan
meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan
pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
3.
Pencemaran Tanah
Sebagaimana udara dan air, tanah
merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah berperan penting dalam
pertumbuhan mahluk hidup, memelihara ekosistem, dan memelihara siklus air.
Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak
memenuhi syarat (ilegal dumping), kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas
komersial, atau kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah, yang kemudian tumpah ke permukaan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun
telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan
atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah berasal dari limbah
rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
a. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga terpenting
adalah sampah. Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan
besar dalam pencemaran tanah, air, dan udara. Tanah yang mengandung sampah
diatasnya akan menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.
Pencemaran oleh mikroorganisme dan
polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang
menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya, misalnya bau,
warna, dan rasa, bahkan terdapat lapisan minyak. Beberapa jenis sampah, seperti
plastik dan logam sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah
menyerap air.
b. Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan
pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan
pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air.
4.
Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan pada umumnya
berasal dari limbah berbentuk padat yang dibuang atau dikumpulkan disuatu
tempat penampungan. Tempat pengumpulan limbah padat ini dapat bersifat
sementara atau tetap.
5.
Pencemaran Suara
Bunyi atau
suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat
melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat,
gas. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara
murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi
yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran
dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di
udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi
bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20
kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Pencemaran
suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara
yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran
suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya
menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila
intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
Dalam
pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari-hari tanpa sadar merupakan
faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang
ini banyak sekali alat-alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta
penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya
langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang
beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada
di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC,
televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar
keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik
yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang
menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang
memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran,
atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai
contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur
dengan dB atau desibel adalah
-
Orang ribut/silat lidah = 80 dB
-
Suara kereta api/krl = 95 dB
-
Mesin motor 5 pk = 104 dB
-
Suara petir = 120 dB
-
Pesawat tinggal landas = 150 dB
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar
dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi
3, yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran
yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh
serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain.
ekosistem lain.
2. Pencemaran
yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
menyebabkan sakit yang kronis.
3. Pencemaran
yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.
2.3 Dampak
Pencemaran Lingkungan Hidup terhadap Kehidupan Manusia
Polutan sangat berbahaya bagi biota
yang berada pada perairan maupun daratan. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian akan mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula
yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan
pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar, adapula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa
tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan
tersebut akan mati.
2.
Perkembangan Hama yang Cepat
Penggunaan insektisida yang
berlebihan menyebabkan kematian predator. Dengan punahnya predator sehingga serangga hama akan berkembang dengan cepat dan tanpa kendali.
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi
menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus
dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar
dapat mengalami keracunan. Ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan
ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
6.
Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan
pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua
umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran
lingkungan hidup ialah masuknya zat-zat yang dapat merusak lingkungan hidup
manusia. Pencemaran lingkungan dapat terjadi di air, udara, dan tanah.
Pencemaran yang terjadi udara meliputi dapat dibagi menjadi: pencemaran
lingkungan menurut bentuk (partikel dan gas), menurut tempat (ruangan dan udara
bebas), menurut gangguan
kesehatan (Iritansia, asfiksia,
anetesia, toksis), menurut asal (primer dan sekunder). Pencemaran air
meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan
laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga,
industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta
kebocoran kapal tanker pengangkut minyak. Sedangkan pencemaran tanah berasal
dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
Adapun dampak dari pencemaran
lingkungan hidup di antaranya: punahnya
spesies, perkembangan
hama yang cepat, gangguan keseimbangan lingkungan, kesuburan
tanah berkurang, keracunan dan penyakit, pemekatan hayati, terbentuknya lubang
ozon dan efek rumah kaca, dan
masih banyak lagi dampak-dampak yang dapat merugikan kehidupan makhluk hidup.
3.2 Saran
Dalam
makalah ini, penulis telah memaparkan beberapa pembahasan mengenai judul
tersebut. Akantetapi penulis menyadari akan banyaknya kekurangan baik dalam
penulisan maupun dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik maupun saran
sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun penulis pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar