Sabtu, 17 Desember 2016

PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DAMPAKNYA




MAKALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DAMPAKNYA

Mata Kuliah                : Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu        : Drs. Abu Bakar, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 7
1.      Herti Gustina              A1B112005
2.      Apriani All Sten          A1B112049
3.      Rengga                        A1B111017
Semester/Kelas            : III/A


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas rahmat dan hiyadat yang telah Ia berikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kemudian ucapan terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik berupa sarana dan prasarana maupun berupa ide-ide atau gagasan-gagasan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar sebagai bahan diskusi mengenai Pencemaran Lingkungan Hidup dan Dampaknya. Selain itu pengetahuan tentang pencemaran lingkungan serta dampaknya amatlah penting untuk kita ketahui sebagai acuan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf. Kritik maupun saran kami buka demi perbaikan makalah ini untuk selanjutnya.
Atas perhatiannya kami haturkan ungkapan terima kasih.

_, November 2013
Penyusun

Kelompok 7

 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3  Manfaat dan Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
2.1  Pencemaran Lingkungan Hidup.............................................................................. 3
2.2  Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan Hidup............................................................. 4
2.3  Dampak Pencemaran Lingkungan Hidup terhadap Kehidupan Manusia................ 10
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 12
3.1  Kesimpulan.............................................................................................................. 12
3.2  Saran........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 13
 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan tempat dimana manusia dan makhluk hidup lainnya melangsungkan kehidupannya. Udara, air, maupun tanah ialah unsur terpenting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan adanya unsur-unsur tersebut makhluk hidup dapat membangun kehidupannya. Apa jadinya makhluk hidup yang ada di muka bumi ini jika udara, tanah maupun air tercemar oleh zat-zat berbahaya. Semua yang ada di muka bumi ini akan rusak apabila lingkungan hidup telah tercemar.
Ada banyak hal yang dapat membuat lingkungan hidup tercemar. Udara misalnya, terjadinya polusi udara akibat asap-asap dari pabrik atau sisa pembakaran yang tidak sempurna oleh mesin-mesin kendaraan yang menghasilkan gas CO yang dapat merusak udara di sekitar tempat tersebut. Udara tersebut kemudian kita hirup yang akibatnya dapat merusak organ tubuh manusia misalnya paru-paru. Atau pencemaran tanah misalnya dengan penggunaan pestisida yang dapat merusak tanah. Pencemaran air oleh limbah-limbah pabrik dan lain sebagainya.
Pencemaran memang tidak bisa kita hentikan, akantetapi kita dapat mencegah terjadinya pencemaran di sekitar kita. Pencemaran yang terjadi tidak hanya dapat merugikan manusia, tetapi juga merugikan makhluk-makhluk yang ada di bumi ini. Apa jadinya bila seluruh bumi telah tercemar oleh zat-zat yang berbahaya bagi kehidupan. Untuk itu kita wajib menjaga lingkungan hidup agar tidak tercemar.

1.2  Rumusan Masalah
Agar tidak terjadi penyimpangan ataupun kerancuan terhadap makalah ini, maka penulis memberi batasan terhadap pembahasan dengan ruang lingkup berkisar judul yang tertera dalam makalah ini. Adapun rumusan makalah yang menjadi batasan dalam pembahasan makalah ini di antaranya:
1.      Pencemaran lingkungan hidup;
2.      Jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup;
3.      Dampak pencemaran lingkungan hidup terhadap kehidupan manusia.

1.3  Manfaat dan Tujuan Penulisan
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat dan wawasan kepada pembaca maupun penulis tentang materi yang terdapat di dalamnya. Materi dalam makalah ini hendaklah dapat menumbuhkan kesadaran agar lingkungan hidup harus terus dijaga.
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu agar baik pembaca maupun penulis dapat mengetahui mengenai pencemaran lingkungan hidup, jenis-jenis serta dampak yang ditimbulkannya sehingga diharapkan mampu untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup supaya tetap terjaga keasriannya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pencemaran Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup merupakan pihak yang selalu menggunakan dan memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dalam hal ini manusia adalah makhluk yang paling mampu untuk mengelola dan memanfaatkan lingkungan hidup bagi kebutuhan hidupnya.
Di alam terdapat berbagai sumber daya alam yang merupakan komponen lingkungan yang sifatnya berbeda-beda, dimana dapat digolongkan atas:
-          Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resources)
-          Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable natural resources)
Berbagai sumber daya alam yang mempunyai sifat dan perilaku yang beragam tersebut saling berinteraksi dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya maka sumber daya alam dapat dibagi atas:
-          Fisiokimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainya,
-          Biologi, seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan
-          Sosial ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat-istiadat, agama, dan lain-lain.
Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati dan non-hayati akan menentukan kelangsungan siklus ekosistem yang di dalamnya didapati proses pergerakan energi dan hara (material) dalam suatu sistem yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dan evolusi. Dalam memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus mampu mengenali sifat lingkungan hidup yang ditentukan oleh macam-macam faktor. Berkaitan dengan pernyataan ini, sifat lingkungan hidup dikategorikan atas dasar:
-          Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut,
-          Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup tersebut,
-          Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, dan
-          Faktor-faktor non-materil, seperti cahaya dan kebisingan.
Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Pencemaran lingkungan merupakan kerusakan lingkungan hidup akibat masuknya zat-zat yang dapat membahayakan lingkungan hidup. Zat-zat tersebut muncul tidak lain karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan makhluk hidup dalam berbagai aktifitasnya,terutama oleh manusia yang merupakan pengelola lingkungan hidup.
Di era saat ini, pencemaran lingkungan hidup harus mendapat perhatian yang serius. Meningkatnya kegiatan industri dan perkembangan teknologi yang canggih telah banyak mengganggu dan merusak lingkungan hidup. Pertambangan misalnya telah banyak mengganggu ekosistem lingkungan hidup dengan kegiatan penebangan pohon dan kebisingan alat-alat pertambangan yang digunakan. Munculnya berbagai macam bahan kimia yang dipergunakan melebihi kadar yang dibutuhkan sehingga lingkungan hidup menjadi rusak. Misalnya penggunaan pestisida yang menyebabkan berkurangnya zat hara pada tanah sehingga tanah menjadi tidak subur.
Plastik-plastik yang banyak kita temukan juga merupakan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan hidup. Tanpa adanya daur ulang plastik-plastik tersebut hanyalah menjadi sampah yang tidak dapat terurai sehingga mencemari lingkungan hidup. Atau samaph-sampah tersebut kita bakar yang tanpa kita sadari asap-asap pembakaran tersebut dapat merusak lapisan ozon yang menyebabkan pemanasan global. Pencemaran lingkungan merupakan bencana bagi makhluk yang ada di muka bumi.

2.2  Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
Adapun  jenis-jenis pencemaran lingkungan, antara lain:
1.      Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Jenis-jenis pencemaran udara:
a.       Menurut bentuk: Gas, Pertikel
Bahan atau zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel. Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi:
·         Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan  Sulfat Aerosol.
·         Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak(NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
·         Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),  Hidrokarbon.
·         Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi:
·         Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
·         Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
·         Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
b.      Menurut tempat: Ruangan (indoor), udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua:
-          Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), sumber pencemaran udara bebas:
·         Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dan lain-lain.
·         Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dan lain-lain.
-          Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara di dalam ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
c.       Gangguan kesehatan:  Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis:
·         Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
·         Asfiksia. Disebabkan oleh berkurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap Oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat Oberkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
·         Anestesia.  Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
·         Toksis.  Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu:
-          Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
-          Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya  karbon disulfid, metil alkohol.
d.      Menurut asal: Primer, sekunder
Pencemaran udara dapat pula dikelompokkan ke dalam:
·         Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkanlazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
·         Pencemar Sekunder.  Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida,  dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
2.      Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup di muka bumi ini memerlukan air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat manusia.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen, sampah organik dan anorganik yang mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari.
Proses penguraian sampah dan deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan biota air seperti ikan terancam.
Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
3.      Pencemaran Tanah
Sebagaimana udara dan air, tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah berperan penting dalam pertumbuhan mahluk hidup, memelihara ekosistem, dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat (ilegal dumping), kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komersial, atau kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, yang kemudian tumpah ke permukaan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
a.       Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga terpenting adalah sampah. Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah, air, dan udara. Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.
Pencemaran oleh mikroorganisme dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya, misalnya bau, warna, dan rasa, bahkan terdapat lapisan minyak. Beberapa jenis sampah, seperti plastik dan logam sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.
b.      Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air.
4.      Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah berbentuk padat yang dibuang atau dikumpulkan disuatu tempat penampungan. Tempat pengumpulan limbah padat ini dapat bersifat sementara atau tetap.
5.         Pencemaran Suara
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari-hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang ini banyak sekali alat-alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran, atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
-          Orang ribut/silat lidah  = 80 dB
-          Suara kereta api/krl      = 95 dB
-          Mesin motor 5 pk         = 104 dB
-          Suara petir                    = 120 dB
-          Pesawat tinggal landas = 150 dB
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
1.      Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain.
2.      Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
3.      Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.

2.3  Dampak Pencemaran Lingkungan Hidup terhadap Kehidupan Manusia
1.      Punahnya Spesies
Polutan sangat berbahaya bagi biota yang berada pada perairan maupun daratan. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian akan mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, adapula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2.      Perkembangan Hama yang Cepat
Penggunaan insektisida yang berlebihan menyebabkan kematian predator. Dengan punahnya predator sehingga serangga hama akan berkembang dengan cepat dan tanpa kendali.
3.      Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4.      Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5.      Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
6.      Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7.      Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pencemaran lingkungan hidup ialah masuknya zat-zat yang dapat merusak lingkungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan dapat terjadi di air, udara, dan tanah. Pencemaran yang terjadi udara meliputi dapat dibagi menjadi: pencemaran lingkungan menurut bentuk (partikel dan gas), menurut tempat (ruangan dan udara bebas), menurut gangguan kesehatan (Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis), menurut asal (primer dan sekunder). Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak. Sedangkan pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
Adapun dampak dari pencemaran lingkungan hidup di antaranya: punahnya spesies, perkembangan hama yang cepat, gangguan keseimbangan lingkungan, kesuburan tanah berkurang, keracunan dan penyakit, pemekatan hayati, terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca, dan masih banyak lagi dampak-dampak yang dapat merugikan kehidupan makhluk hidup.

3.2  Saran
Dalam makalah ini, penulis telah memaparkan beberapa pembahasan mengenai judul tersebut. Akantetapi penulis menyadari akan banyaknya kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik maupun saran sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun penulis pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar