MAKALAH
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya
Dosen Pengampu : Prof. H. Yundi Fitrah, M.Pd
Disusun
oleh:
Kelompok
6
1. Erma
Yulita A1B112001
2. Teja
Pratama A1B112003
3. Herti
Gustina A1B112005
4. Imadona A1B112007
Semester/Kelas : III/A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT. atas rahmat dan hiyadat yang telah Ia berikan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kemudian
ucapan terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, baik berupa sarana dan prasarana maupun berupa ide-ide
atau gagasan-gagasan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah
ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
(ISBD) sebagai bahan diskusi mengenai Manusia dan Tanggung Jawab. Selain itu
pengetahuan tentang manusia dan tanggung jawab amatlah penting untuk kita
ketahui agar kita dapat menjadi manusia yang bertanggungjawab.
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan dan kekurangan kami mohon
maaf. Kritik maupun saran kami buka demi perbaikan makalah ini untuk
selanjutnya.
Atas
perhatiannya kami haturkan ungkapan terima kasih.
_,
November 2013
Penyusun
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
i
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................................
1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................................
2
1.3
Manfaat dan
Tujuan Penulisan.................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN..............................................................................................
3
2.1
Pengertian
Tanggung Jawab.....................................................................................
3
2.2
Macam-Macam
Tanggung Jawab.............................................................................
3
2.3
Pengabdian...............................................................................................................
4
2.4
Kesadaran.................................................................................................................
6
2.5
Pengorbanan.............................................................................................................
6
BAB
III PENUTUP.......................................................................................................
8
3.1
Kesimpulan...............................................................................................................
8
3.2
Saran.........................................................................................................................
8
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.
Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri.
Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus
dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah
disetujui bersama.
Pada hakikatnya manusia hidup dengan tanggung jawab
yang selalu diembannya. Manusia hidup dengan tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri, terhadap keluarga, masyarakat dan juga Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa
adanya rasa tanggung jawab hidup manusia akan kacau dan tidak teratur. Manusia
tidak akan memahami bahkan tidak akan menghargai kehidupan jika dia tidak
mempunyai rasa tanggung jawab.
Tanggung jawab erat kaitannya juga dengan pengabdian,
kesadaran, dan pengorbanan. Dengan adanya rasa tanggung jawab, manusia kemudian
akan mengabdi pada dirinya sendiri, kepada keluarga, masyarakat dan juga kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Rasa pengabdian tersebut timbul karena adanya rasa
kesetiaan terhadap apa yang ia miliki sehingga manusia akan melakukan perbuatan
baik dengan keikhlasan terhadap semua itu. Misalnya pengabdian manusia terhadap
Tuhannya dengan beribadah setulus hati. Tanggung jawab itu sendiri muncul
karena adanya kesadaran terhadap sesuatu yang ia miliki. Manusia akan sadar
terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan menjaga apa yang ia miliki.
Selanjutnya dengan adanya kesadaran yang memupuk pengabdian, maka manusia akan
berkorban dengan sepenuh hati terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Ia
akan melakukan apa pun untuk dirinya sendiri, keluarganya, masyarakat, dan
Tuhan sebagai wujud pengabdian terhadap apa yang ia miliki.
Kurangnya rasa tanggung jawab berarti kurangnya
kesadaran manusia terhadap apa yang ia miliki. orang yang tidak memiliki rasa
tanggung jawab tidak akan segan-segan merusak apa yang seharusnya menjadi
tanggung jawabnya. Hal itu tanpa ia sadari akan merugikan dirinya sendiri. Kurangnya
pengabdian terhadap apa yang dimiliki membuat manusia tidak menghargai arti dari
kehidupan yang telah Tuhan berikan. Ia akan hidup dalam kesulitan pada dirinya.
1.2 Rumusan Masalah
Agar
tidak terjadi penyimpangan ataupun kerancuan terhadap pembahasan makalah ini,
maka penulis memberi batasan terhadap pembahasan dengan ruang lingkup berkisar
judul yang tertera dalam makalah ini. Adapun rumusan makalah yang menjadi
batasan dalam pembahasan makalah ini di antaranya:
1. Apa
pengertian tanggung jawab?
2. Apa
saja jenis tanggung jawab?
3. Apa
itu pengabdian dan jenis-jenisnya?
4. Apa
itu kesadaran?
5. Apa
itu pengorbanan?
1.3 Manfaat dan
Tujuan Penulisan
Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat dan wawasan kepada pembaca
maupun penulis tentang materi yang terdapat di dalamnya. Materi dalam makalah
ini hendaknya menumbuhkan kesadaran kepada kita semua agar menjadi manusia yang
bertanggungjawab.
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu agar baik pembaca maupun penulis dapat:
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan tanggung jawab.
2. Mengetahui
macam-macam tanggung jawab.
3. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan pengabdian dan jenis-jenisnya.
4. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan kesadaran.
5. Mengetahui
apa yang diamksud dengan pengorbanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tanggung Jawab
Konsep
tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab mengandung pengertian
kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau
memberikan jawab dan menanggung segala akibatnya. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Pengertian tanggung
jawab dalam Ensiklopedia Umum dinyatakan adalah kewajiban dalam melakukan tugas
tertentu.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban.
Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban
merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka
tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
2.2 Macam-Macam
Tanggung Jawab
Sebagai
eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk hidup dan makhluk sosial maka
tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Tanggung
Jawab terhadap Diri Sendiri
Menurut
sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga sebagai
seorang pribadi. Karena merupakan sebagai seorang pribadi maka manusia
mempunyai pendapat sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun tidak. Contoh,
manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
b.
Tanggung
Jawab terhadap Keluarga
Seperti
halnya makhluk Tuhan yang lain, maka manusia secara naluri juga mengembangkan
keturunannya agar sejarah hidupnya tidak terputus. Untuk melangsungkan atau
mengembangkan keturunan tersebut manusia dibebani tanggung jawab agar anggota
keluarganya tidak menderita atau dapat hidup sesuai dengan keberadaannya. Untuk
memenuhi tuntutan tanggung jawab dalam keluarga tersebut kadang-kadang manusia
memerlukan pengorbanan.
c.
Tanggung
Jawab terhadap Masyarakat
Pada
hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sesuai dengan kedudukannya
sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan bantuan manusia lain maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. sehingga dengan demikian manusia di
sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat.
d.
Tanggung
Jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Manusia
ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai
ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan dirinya dengan sarana-sarana yang ada
pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam
sekitarnya.
Tuhan
menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab secara langsung kepada
Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan
yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan
jika dengan peringatan yang keras pun manusia tidak juga menghiraukan, maka
Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mangabaikan perintah-perintah Tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia perlu
pengorbanan.
2.3 Pengabdian
Pengabdian
adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat atau suatu
ikatan yang semuanya dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian pada
hakikatnya karena adanya rasa tanggung jawab. Secara umum tujuan pengabdian
yaitu sebagai berikut:
a.
Pengabdian
kepada Keluarga
Pada
hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan atas
cinta dan kasih sayang. Kasih sayang mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Apabila ada kasih sayang
yang tidak disertai dengan pengabdian, berarti kasih sayang itu semu atau
palsu. Pengabdian pada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan
anak-anak, istri kepada suami, dan anak-anak kepada orang tuanya.
Pengabdian
kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak
melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan
dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan yang berlaku
di masyarakat. Selain itu pengabdian juga dapat dilakukan dengan cara
mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah orang tua dan membantu mengerjakan
pekerjaan orang tua di rumah.
b.
Pengabdian
kepada Masyarakat
Manusia
adalah anggota masyarakat dan merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup
tanpa adanya orang lain karena setiap orang saling membutuhkan. Apabila
seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu
mengasingkan diri, maka ia akan mempunyai kesulitan dalam hidup dan akan
ditertawakan oleh masyarakat lain. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat
harus mau mengabdikan diri kepada kehidupan bermasyarakat. Ia harus memiliki
rasa tanggung jawab terhadap masyarakat.
c.
Pengabdian
kepada Negara
Manusia
pada hakikatnya merupakan bagian dari suku bangsa atau warga negara. Oleh
karena itu, seseorang wajib untuk mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai
tersebut dapat diwujudkan dengan pengabdian.
Pengabdian
kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga negara. Misalnya
seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk
bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap Negara.
d.
Pengabdian
kepada Tuhan
Manusia
tercipta tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil cipta Tuhan Yang
Mahakuasa. Sebagai ciptaannya manusia wajib mengabdikan dirinya kepada Tuhan
dan itu merupakan perwujudan dari tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengabdian
kepada Tuhan adalah yang paling utama. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Kita
dapat melakukan pengabdian kepadaNya dengan cara rajin beribadah, mengamalkan
perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.
2.4 Kesadaran
Kesadaran
adalah keinsafan akan perbuatan. Sadar artinya merata, tahu atau ingat (kepada
keadaan sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya),
bangun (dari tidur), ingin tahu, dan mengerti. Jadi kesadaran adalah hati yang
telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah
dikerjakan. Kesadaran moral adalah keterbuakaan hati atau pikiran akan
menghargai hak-hak orang lain untuk berbuat dengan tidak melanggar dengan hak
dan kewajiban orang lain atau berbuat yang dapat menyenangkan dan membahagiakan
orang lain untuk berbuat sesuai dengan kata hati.
Banyak
jenis kesadaran yang dialami manusia, di antaranya: kesadaran akan harga diri,
kesadaran akan tanggung jawabnya kepada keluarga, kesadaran atau kewajiban
terhadap negara, kesadaran akan kewajibannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan
sebagainya. Kesadaran dan ketidaksadaran ini saling berganti mengisi kehidupan
manusia karena keadaran dan ketidaksadaran ini tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.
2.5 Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata korban, artinya
memberikan secara ikhlas, seperti: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran bahkan
mungkin nyawa demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan,
kebenaran. Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu
jelas. Karena ada pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan
akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan
bahkan dapat juga berupa jiwa. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa
pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Manusia hidup
sebagai pribadi, sebagai bangsa, dan warga negara suatu negara dan juga sebagai
makhluk Tuhan; karena itu maka dalam kehidupan ada bermacam-macam jenis
pengorbanan. Pengorbanan demi keluarga, demi hidup di masyarakat, demi cinta
kepada bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia
dalam hidupnya di sampaing sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial. Manusia dalam kehidupannya selalu dibebani rasa
tanggung jawab. Tunggung jawab itu merupakan perwujudan kesadaran akan
kewajiban dengan menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab tersebut terdiri
dari: tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap keluarga,
tanggung jawab terhadap masyarakat, dan tanggung jawab terhadpa Tuhan Yang Maha
Esa.
Tanggung
jawab erat juga kaitannya dengan pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian
merupakan perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau
suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saj
diperlukan. Pengorbanan muncul karena ada pengabdian.
Secara
umum pengabdian ada tujuannya yaitu: pengabdian kepada keluarga, pengabdian
kepada masyarakat, pengabdian kepada negara, dan pengabdian kepada Tuhan.
Pengorbanan juga memiliki macam-macamnya, yaitu: pengorbanan demi keluarga,
pengorbanan demi hidup di masyarakat, pengorbanan demi cinata kepada bangsa dan
negara.
Tanggung
jawab timbul juga karena adanya kesadaran. Kesadaran merupakan hati yang telah
terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. Banyak
jenis kesadaran yang dialami oleh manusia dan kesemuanya tersebut merupakan
wujud dari tanggung jawab.
3.2 Saran
Dalam makalah
ini, penulis telah memaparkan beberapa pembahasan mengenai judul tersebut.
Akantetapi penulis menyadari akan banyaknya kekurangan baik dalam penulisan
maupun dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik maupun saran sangat
diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun penulis pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Fitrah,
Yundi. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar
(Seri Bahan Kuliah). Jambi: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Jambi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar