Sabtu, 17 Desember 2016

IP DALAM KELUARGA



TUGAS AKHIR SEMESTER
IP DALAM KELUARGA

Mata Kuliah                : Pragmatik
Dosen Pengampu        : Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd

Disusun oleh:
Nama                : Herti Gustina
NIM                 : A1B112005
Semester/Kelas : III/A


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013



Lakukan penelitian IP dalam keluarga Anda untuk memperoleh 10 IP keluarga. Kemudian tunjukkan percakapan yang Anda peroleh lalu tentukan masing-masing unsur berikut ini!
1.      Implikatur percakapan yang ada di percakapan itu
2.      Bentuk lingual implikatur percakapan
3.      Satuan pragmatis implikatur percakapan
4.      Implikasi pragmatis implikatur percakapan
5.      Alur implikasi pragmatis pada implikatur percakapan tersebut

IP DALAM KELUARGA
1.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar percakapan di bawah ini terjadi pada pukul 13.00 saat Tina masih menduduki bangku kelas 3 SD. Seperti biasanya, jika diberikan PR di sekolah, Tina selalu mengerjakan PR tersebut sehabis pulang sekolah. Tina sedang asyik mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan oleh guru matematikanya sehingga ia lupa bahwa sudah waktunya makan siang. Ayahnya yang baru pulang dari mengajar di sekolah kemudian menemui Tina untuk melihat apa yang dilakukannya dan ingin memastikan bahwa Tina harus sudah makan siang pada jam tersebut. Untuk memastikan anaknya telah makan atau belum, ayahnya lalu menuturkan IP (1) pada percakapan berikut.
I : Powe, Kak? [Lagi apa, Kak?]
T            : Mna PR, Pa. [Bikin PR, Pa.]
I : Sudiah makan? [Sudah makan]
T            : Laon. [Belum]
I : Muklah makan yao! (Sambil tersenyum) (1) [Nggak usah makan saja ya!]
T: Yao, yao, Tina makan, tapi tunggu PR ni selesae lu. [Ya, Ya, Tina makan, tapi tunggu PR ini selesai dulu.]

b. Bentuk Lingual
Pada percakapan antara anak dan bapak di atas, BL IP yang digunakan merupakan kalimat perintah yang berlawanan dengan tujuan percakapan yang dituturkan oleh I. I menuturkan IP (1) dengan tujuan agar si anak segera untuk melakukan apa yang dikehendaki I dalam tuturannya. Dengan tuturan Muklah makan yao!, I secara tidak langsung menyuruh T agar segera makan dengan menggunakan tuturan yang sangat berlawanan dengan tuturan yang diujarkannya.

c. Satuan Pragmatis
SP pada IP di atas berupa menyuruh untuk makan. Pada IP (1), ayah menyuruh Tina agar segera makan dengan menggunakan BL yang berupa kalimat perintah. IP Muklah makan yao! secara tidak langsung menyiratkan SP menyuruh Tina untuk segera makan dengan kalimat perintah yang berlawanan dengan tujuan tuturan.

d. Implikasi Pragmatis
SP menyuruh dapat digunakan untuk menyampaikan ip menyuruh dengan P berlawanan atau terbalik (ironi) seperti pada IP (1). Pada IP (1), ayah menggunakan tuturan dengan P berlawanan dengan tujuan tuturannya tersebut. Ayah mengujarkan kalimat Muklah makan yao! bukan untuk menyuruh si anak supaya tidak makan, melainkan menyuruh agar segera makan yang menjadi tujuan dari IP yang diujarkan I.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Pada IP (1) di atas menggunakan alur ironis yaitu alur implikasi yang terjadi dari hubungan antara makna pada BL dan makna implikasi pragmatis yang bertentangan, atau terbalik maknanya. IP Muklah makan yao! memiliki makna yang bertentangan dengan tujuan n. Dengan IP tersebut sebenarnya I menginginkan agar T segera makan.

2.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar di bawah ini terjadi saat Aldi kelas 5 SD sehabis pulang dari mengambil rapor di sekolah. Sebelum ujian Tina sudah menjanjikan untuk mentraktir Aldi jika dia bisa meningkatkan prestasinya. Biasanya Tina selalu menjanjikan sesuatu kepada adiknya agar adiknya bisa giat belajar pada saat ujian. Sepulang sekolah, Aldi dengan bangga memperlihatkan rapornya kepada kakaknya sambil mengingatkan janji kakaknya untuk mentraktirnya sehingga terjadi percakapan kakak dan adik berikut.
A : Kak, akau dapiat rengking satu tao. (2a) [Kak, saya dapat rangking 1 lho.]
T            : Yao po? [Apa benar?]
A : Yao, dari tigo puluh siswa. [Ya, dari 30 siswa]
T            : Oh, adik Kak padiek. [Oh, adiknya kakak pintar]
A : Hadiahnyao? (2b) [Hadiahnya?]
T  : Oh, yao, yao. Sagin Kak traktir makan bakso. [Oh, ya,ya. Nanti Kak traktir makan bakso]

b. Bentuk Lingual
Pada percakapan kakak dan adik di atas, BL IP yang digunakan ialah kalimat berita. Pada percakapan tersebut Aldi memberitahukan atau menyampaikan informasi kepada kakaknya bahwa dia berhasil menjadi juara kelas. A menuturkan IP (2a) untuk mengingatkan kembali janji yang sudah T ucapkan sebelumnya. IP Kak, akau dapiat rengking satu tao. merupakan kalimat berita yang menginformasikan fakta untuk sampai pada tujuan tuturan yaitu mengingatkan janji. Untuk memperjelas tujuannya, A menambahkan dengan IP (2b) Hadiahnyao? yang merupakan kalimat tanya untuk sampai pada tujuan dari tuturannya.

c. Satuan Pragmatis
Pada percakapan di atas mengandung SP menginformasikan fakta pada IP (2a) dan mengingatkan pada IP (2b). Pada IP (2a), A menginformasikan fakta bahwa ia telah berhasil meraih juara kelas. IP Kak, akau dapiat rengking satu tao. merupakan tuturan menginformasikan fakta untuk sampai pada tujuan n. Akantetapi tuturan tersebut belum mampu mengingatkan kembali janji yang sudah dibuat oleh kakaknya sehingga muncul tuturan Hadiahnyao? yang merupakan kalimat tanya untuk mengingatkan janji kakaknya. Pada tuturan tersebut kakaknya akhirnya mampu menangkap tujuan dari tuturan adiknya tersebut bahwa ia sedang menuntut janji dari kakaknya. Dan kakaknya lalu merespon dengan tuturan bahwa ia akan menepati janjinya untuk mentraktir adiknya makan bakso.



d. Implikasi Pragmatis
Pada IP (2a) dan (2b) di atas menggunakan implikasi pragmatis berupa mengingatkan suatu janji. Dalam IP tersebut A berusaha supaya kakaknya mengingat suatu janji dengan mengujarkan tuturan (2a) dan (2b). Pada IP (2a) Kak, akau dapiat rengking satu tao. A mulai mengingatkan kakaknya tentang janji tersebut, namun hal itu belum ditanggapi dengan benar oleh kakaknya. Kemudian A menambahkan dengan IP (2b) Hadiahnyao? untuk memperjelas maksud dari tuturannya. Dalam hal ini T berhasil menangkap maksud dari A bahwa ia menginginkan T untuk melaksanakan janjinya.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Pada IP (2a) dan (2b) menggunakan alur implikasi pragmatis sebab-akibat. Dimana IP (2a) menginformasikan fakta bahwa Aldi mendapatkan juara kelas merupakan penyebab bagi T untuk menepati janjinya, akibatnya T harus melaksanakan janjinya kepada A untuk mentraktirnya bakso. Dengan menginformasikan fakta kepada kakaknya melalui IP (2a) Kak, akau dapiat rengking satu tao. Aldi bertujuan untuk mengingatkan kakaknya agar menepati janji. Hal itu ditegaskan kembali dengan menggunakan IP  (2b) Hadiahnyao? Dengan kata lain, karena Aldi telah berhasil mendapatkan juara 1, maka Aldi menagih janji kepada kakaknya.

3.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar ini terjadi ketika ibu baru pulang dari kebun. Sil sedang sibuk mengerjakan PRnya di kamar, sedangkan Tina sedang asyik main game. Ibu meminta Sil dan Tina untuk memijit tangannya yang masih letih sehabis bekerja di kebun. Akantetapi Sil mengujarkan IP (3a) yang menyatakan bahwa dia menolak melakukannya dan melemparkan permintaan ibu tersebut kepada Tina. Begitupun dengan Tina juga hendak menolak permintaan ibunya dengan mengujarkan IP (3b) bahwa tangan Mamanya besar dan tangannya kecil sehingga ia tidak sanggup melakukannya. Sil yang tahu bahwa adiknya hanya mencari-cari alasan kemudian menegur adiknya.
Ar : Wo, Kak, tulung pijit tangan Mama, nak! [Wo, Kak, tolong pijit tangan Mama, nak!]
S   : Akau mna PR, Ma. Tina ho!  (3a) [Saya lagi menyelesaikan PR, Ma. Tina tu!]
T   : Tangan Mama gdiang. Tangan akau naek. (3b) [Tangan Mama besar. Tanganku kecil]
S   : Tulunglah Mama ho! [Tolonglah Mama tu!]
T   : Yaolah. (Sambil cemberut) [Iya deh.]

b. Bentuk Lingual
Pada percakapan di atas, BL IP yang digunakan adalah kalimat berita, dimana baik Sil maupun Tina menuturkan alasan mereka masing-masing untuk menolak permintaan ibunya. Pada IP (3a) Akau mna PR, Ma. Tina ho!, S memberitahukan alasannya bahwa dia sedang mengerjakan PR jadi tidak bisa diganggu. Begitupun pada IP (3b) Tangan Mama gdiang, tangan akau naek. T memberitahukan ketidaksanggupannya karena tangan ibunya besar  sedangkan tangannya kecil.

c. Satuan Pragmatis
SP pada IP (3a) dan (3b) di atas ialah menginformasikan fakta. Baik S maupun T sama-sama memberitahukan alasan mereka untuk menolak permintaan ibunya. Pada IP (3a) S memberitahukan bahwa dia tidak bisa dengan alasan Akau mna PR, Ma. lalu melempar permintaan ibunya kepada T. Namun T juga menolak dengan memberitahukan bahwa dia tidak sanggup melakukannya dalam IP (3b) Tangan Mama gdiang, tangan akau naek.

d. Implikasi Pragmatis
Implikasi pragmatis pada IP (3a) dan (3b) di atas berupa menolak, dimana S dan T menolak dengan cara tersirat dalam SP menginformasikan fakta. Fakta bahwa S sedang menyelesaikan tugas pada IP Akau mna PR, Ma. dan fakta bahwa T merasa tangan Mamanya besar sedangkan tangannya kecil pada IP Tangan Mama gdiang, tangan akau naek secara tidak langsung menyiratkan bahwa mereka menolak permintaan ibunya.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Pada IP di atas menggunakan alur sebab-akibat. Dengan menginformasikan fakta kepada ibunya melalui IP (3a) Akau mna PR, Ma. dan IP (3b) Tangan Mama gdiang, tangan akau naek, S dan T bertujuan untuk menolak perintah ibunya. SP yang digunakan adalah menginformasikan fakta, sedangkan implikasi pragmatisnya menolak permintaan. Fakta pada IP (3a) dan (3b) merupakan penyebab bagi S dan T menolak permintaan ibunya untuk memijit tangan ibunya.

4.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar ini terjadi pada hari ulang tahun Tina yang ke 8. Biasanya setiap hari ulang tahun Sil, Tina, maupun Aldi selalu diadakan makan-makan di luar. Namun karena saat itu bertepatan dengan masa panen, ayahnya menjadi sangat sibuk dan lupa bahwa hari itu adalah hari ulang tahun Tina. Tina kemudian mengingatkan kembali ayahnya dengan IP bertanya tanggal pada hari itu. Akantetapi ayahnya masih belum menangkap maksud dari tuturan Tina sehingga Tina menambahkan lagi dengan mengingatkan tentang makan-makan yang biasa mereka lakukan ketika ada yang berulang tahun. Perhatikan percakapan ayah dan anak berikut.
T            : Pa, sahai tanggal brapio? (4a) [Pa, hari ini tanggal berapa?]
I : Tanggal 22. Pyao Kak? [Tanggal 22. Kenapa Kak?]
T            : Makan-makan, Pa. (4b) [Makan-makan, Pa]
I : Oh, iyao. Kak ulang tahun yao?! Sagin kitao makan kek Maramtama yao. [Oh, iya. Kak ulang tahun ya?! Nanti kita makan-makan di Maramtama ya.
T: Hore...! (Sambil mencari kakak dan adiknya) [Hore...!]

b. Bentuk Lingual
BL IP (4a) dalam percakapan di atas berupa kalimat tanya, dimana T menanyakan tanggal hari itu pada I untuk mengingatkan kepada ayahnya bahwa hari tersebut adalah hari ulang tahunnya dan menginginkan acara makan-makan seperti yang biasa dilakukan. IP (4a) Pa, sahai tanggal brapio? merupakan cara yang digunakan T agar ayahnya mengingat tanggal lahirnya.

c. Satuan Pragmatis
SP pada IP (4a) berupa bertanya tentang tanggal hari itu. T bertanya dengan IP (4a) Pa, sahai tanggal brapio? untuk mengingatkan ayahnya bahwa hari itu adalah hari ulang tahunnya. Kemudian SP pada IP (4b) berupa menyatakan kehendak untuk diadakan makan-makan. T menginginkan adanya acara makan-makan untuk merayakan ulang tahunnya dengan IP (4b) Makan-makan, Pa. Baik IP (4a) maupun IP (4b) sama-sama bertujuan untuk mengingatkan ayahnya tentang hari ulang tahunnya.

d. Implikasi Pragmatis
Implikasi pragmatis pada IP di atas adalah mengingatkan tentang hari ulang tahun. Implikasi pragmatis mengingatkan dapat disampaikan secara tersirat dalam SP bertanya maupun SP menyatakan kehendak. Pada IP (4a) Pa, sahai tanggal brapio? implikasi pragmatis mengingatkan disampaikan dengan SP bertanya. Sedangkan pada IP (4b) Makan-makan, Pa. implikasi pragmatis disampaikan dengan SP menyatakan kehendak.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pragmatis yang digunakan adalah alur kebiasaan. IP (4a) dan (4b) menunjukkan keterkaitan suatu kebiasaan dalam menginterpretasikan implikasi pragmatis. Kalau pada tanggal 22 Agustus merupakan hari ulang tahun Tina, biasanya diadakan makan-makan di luar untuk merayakannya. Tatkala hari itu ayahnya sedang sibuk panen, ayahnya lupa bahwa hari itu ulang tahun Tina, maka Tina mengingatkan dengan IP (4a) Pa,  sahai tanggal brapio? yang ditegaskan kembali pada IP (4b) Makan-makan, Pa.

5.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar ini terjadi ketika Sil sedang menemani ibunya memasak. Hari itu Sil ingin sekali makan tempoyak, tetapi ibunya tidak sedang memasak gulai tempoyak. Melihat ibunya tidak memasak apa yang ia inginkan, Sil lalu menuturkan IP berikut.
S   : Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. (5a) [Ma, Wo ingin gulai tempoyak.]
Ar : Tapi Ma sidok mli tempoyak. [Tapi Mama tidak ada membeli tempoyak]
S   : Wo nuk, Ma. (5b) [Wo mau, Ma]
Ar : Yaolah. Sagin Wo bli tempoyak mpak Papa yao, dah tu Ma masok. [Iya. Nanti Wo beli tempoyak dengan Papa ya, setelah itu Mama masak]

b. Bentuk Lingual
BL IP (5a) dan (5b) berupa kalimat berita. Dengan kalimat berita itu, n memberitahukan kepada t bahwa n menginginkan sesuatu. Dalam IP (5a) Sil mengatakan bahwa ia menginginkan gulai tempoyak dalam IP Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. Yang kemudian ditegaskan lagi pada IP (5b) Wo, nuk Ma. Kedua IP tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu memberitahukan bahwa Sil menginginkan gulai tempoyak.
c. Satuan Pragmatis
SP pada IP di atas berupa menyatakan kehendak. Dengan IP (5a) dan (5b), Sil menyatakan kehendaknya kepada ibunya bahwa ia menginginkan gulai tempoyak. Pada IP (5a) Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. dan IP (5b) Ma, Wo nuk. Merupakan kalimat berita yang dituturkan oleh S untuk menyatakan kepada Ar bahwa ia menginginkan sesuatu.

d. Implikasi Pragmatis
SP menyatakan kehendak pada IP (5a) dan (5b) di atas memiliki implikasi pragmatis IP berupa meminta. Dengan menyatakan kehendak bahwa ia menginginkan gulai tempoyak, secara tersirat S meminta agar Ar membuatkannya gulai tempoyak. Pada IP (5a) Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. Dan IP (5b) Ma, Wo nuk. Sil secara tidak langsung meminta ibunya memasakkan ia gulai tempoyak karena ia menginginkannya.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pragmatis pada IP (5a) dan (5b) berupa alur akibat-sebab. SP IP (5a) dan (5b) adalah menyatakan kehendak. Implikasi IP (5a) dan (5b) adalah meminta, yaitu Sil meminta ibunya membuatkannya gulai tempoyak dengan P ‘Sil menginginkan gulai tempoyak’. Akibatnya, Sil lalu memakai SP menyatakan kehendak, yaitu Sil menginginkan gulai tempoyak yang disajikan dengan BL Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. Dengan demikian, BL itu muncul karena implikasi pragmatis karena impliksi meminta, yaitu Sil meminta ibunya memasakkannya gulai tempoyak, sebagai faktor penyebab.

6.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar pada IP di bawah ini terjadi pada malam hari sekitar jam 9. Pada saat itu Tina masih asyik main game di komputer Kakaknya, padahal sudah waktunya tidur. Ayahnya lupa bahwa besoknya Tina libur sekolah dan menyuruh Tina untuk segera tidur karena besoknya Tina harus pergi ke sekolah. Tina kemudian merespon tuturan ayahnya dengan IP berikut.
I   : Kakak, lah jam brapio? Isaok nuk skula. [Kakak, sudah jam berapa? Besok mau sekolah]
T   : Isaok libur, Pa. (6a) [Besok libur, Pa.]
b. Bentuk Lingual
BL IP (6a) berupa kalimat berita. Dalam IP Isaok libur, Pa. Tina memberitahukan kepada ayahnya bahwa besok libur sekolah, jadi Tina tidak akan pergi ke sekolah besok.

c. Satuan Pragmatis
SP pada IP (6a) berupa menegaskan. Pada IP (6a) Tina memberitahukan ayahnya bahwa besok adalah libur sekolah dengan pernyataan Isaok libur, Pa.

d. Implikasi Pragmatis
Implikasi pragmatis pada IP (6a) berupa menginformasikan fakta. Pada IP Isaok libur, Pa, T menegaskan kepada I bahwa besok adalah libur sekolah dan T tidak akan pergi ke sekolah besok.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pada IP (6a) berupa alur normatif. Pada IP (6a), percakapan ayah dan anaknya, BL Isaok libur, Pa. merupakan petunjuk yang mengacu kepada sebuah ketentuan yang berbunyi ‘Hari libur tidak ada sekolah’. Ketentuan ini dibuat oleh dinas pendidikan yang kemudian dipatuhi oleh semua murid sehingga ketentuan ini menjadi norma di dalam masyarakat.

7.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar ini terjadi saat Tina masih berumur 3 tahun di Sarko. Waktu itu ayahnya baru pulang dari kebun karet untuk mengurusi karetnya. Tina sangat senang diajak main oleh ayahnya, akantetapi sore itu ayahnya masih memakai pakaian dari kebun karet dan belum membersihkan badannya sehingga Tina menolak untuk bermain dengan ayahnya sehingga muncul IP berikut.
I   : Kak, sini. Main samo Papa yok! [Kak, sini. Main dengan Papa yuk!]
T   : Tangan Papa bucuk, bau getah. (7a) [Tangan Papa busuk, bau getah.]

b. Bentuk Lingual
BL IP (7a) berupa kalimat berita. Dengan kalimat itu n memberitahukan kepada t bahwa tangan ayahnya masih bau getah karet. T memberitahukan keadaan ayahnya dengan IP Tangan Papa bucuk, bau getah.
c. Satuan Pragmatis
SP pada IP (7a) berupa menginformasikan fakta. Pada IP Tangan Papa bucuk, bau getah. Tina memberitahukan kepada ayahnya bahwa tangan ayahnya masih berbau getah karet.

d. Implikasi Pragmatis
Implikasi pragmatis pada IP (7a) berupa menolak. Pada IP (7a) Tangan Papa bucuk, bau getah. Tina menolak bermain dengan ayahnya karena tangan ayahnya masih berbau getah karet.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pragmatis pada IP (7a) berupa alur implikasi sebab-akibat. Dengan menginformasikan fakta bahwa tangan ayahnya masih berbau getah karet, Tina menolak untuk bermain dengan ayahnya. Fakta bahwa tangan ayahnya masih berbau getah karet merupakan penyebab bagi Tina untuk menolak bermain dengan ayahnya sehingga muncul IP Tangan Papa bucuk, bau getah.

8.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar ini terjadi saat Tina masih berumur 4 tahun di Sarko. Tina sudah mulai menuntut untuk bisa disekolahkan karena melihat kakak-kakaknya sudah sekolah. Tina kemudian meminta ayahnya untuk menyekolahkannya sehingga muncul IP berikut.
T   : Pa, Wo skolah, Ngah Vina skolah. (8a) [Pa, Wo sekolah. Ngah Vina sekolah.]
I   : Kakak masih kecik, lum boleh skolah. [Kakak masih kecil, belum boleh sekolah.]
T   : Kak lah bsak na, bentar lagi punyo adek. (8b) [Kak sudah besar. Bentar lagi punya adik]
I   : Gek di Kerinci Kakak skolah TK yo. [Tunggu di Kerinci Kakak sekolah TK ya.]
T   : Hore...! Kakak skolah! (Lari-lari kegirangan) [Hore...! Kakak sekolah]

b. Bentuk Lingual
BL IP (8a) dan (8b) berupa kalimat berita. Pada IP (8a) T menginformasikan kepada ayahnya bahwa kakak-kakaknya sudah sekolah dengan kalimat Pa, Wo skolah, Ngah Vina skolah. Pada IP (8b) T menginformasikan bahwa dia sudah besar untuk bisa sekolah dengan kalimat Kak lah bsak na, bentar lagi punyo adek. Kedua IP tersebut merupakan kalimat berita yang menyatakan bahwa T sudah pantas untuk bisa mengikuti sekolah.

c. Satuan Pragmatis
SP pada IP (8a) dan (8b) berupa meyakinkan untuk bisa sekolah. Dengan IP (8a) dan (8b), Tina berusaha meyakinkan ayahnya bahwa ia sudah pantas untuk bisa sekolah. Pada IP (8a) Pa, Wo skolah, Ngah Vina skolah. dan (8b) Kak lah bsak na, bentar lagi punyo adek. merupakan argumen atau alasan agar Tina bisa disekolahkan.

d. Implikasi Pragmatis
Implikasi pragmatis pada IP (8a) dan (8b) berupa meminta untuk sekolah. Pada IP (8a) Pa, Wo skolah, Ngah Vina Skolah. dan (8b) Kak lah bsak na, bentar lagi punyo adek. merupakan alasan mengapa T meminta untuk bisa disekolahkan.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pada IP (8a) dan (8b) berupa alur analogis. Pada IP (8a) Pa, Wo skolah, Ngah Vina Skolah. Tina mengemukakan SP meyakinkan bahwa dia juga sudah bisa untuk sekolah dengan argumen bahwa kakak-kakaknya juga sudah sekolah. Kemudian dipertegas lagi dengan SP meyakinkan pada IP (8b) Kak lah bsak na, bentar lagi punyo adek. Tina berpikir bahwa kakak-kakaknya sudah sekolah dan dia pun sudah besar, jadi sudah bisa untuk ikut sekolah.

9.      a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar percakapan di bawah ini terjadi saat ibu baru pulang dari pasar. Aldi memberitahukan kepada ibunya bahwa nenek ke rumah sebelum ibunya pulang. Biasanya nenek ke rumah untuk mengantarkan pisang untuk Tina karena Tina sangat menyukai pisang. Ibunya kemudian langsung meminta Aldi untuk menghidangkan pisang tersebut. Aldi kemudian menolak dengan alasan bahwa dia sedang kelelahan.
A  : Ma, tadi adio Ninu. (9a) [Ma, tadi ada nenek]
Ar : Manao? Ambik lauh, kapak siniek! [Mana? Ambil gih, letakkan di sini!]
A  : Eee... Akau payoh. (9b) [Eee... Aku capek.]



b. Bentuk Lingual
BL IP (9a) dan (9b) berupa kalimat berita. Pada IP (9a) Ma,tadi adio Ninu. Aldi memberitahukan kepada ibunya bahwa sebelum ibunya pulang, neneknya datang ke rumah. Begitupun pada IP (9b) Eee... Akau payoh. Aldi memberitahukan kepada ibunya bahwa ia sedang kelelahan.

c. Satuan Pragmatis
SP pada IP (9a) berupa menginformasikan fakta Nenek datang dan SP pada IP (9b) berupa mengeluh kelelahan. Pada IP (9a) Ma, tadi adio Ninu. Aldi menginformasikan fakta kepada ibunya bahwa neneknya datang ke rumah sebelum ibunya pulang dari pasar. SP IP (9a) tersebut berupa melaporkan. Pada IP (9b) Eee... Akau payoh. Aldi mengeluh kepada ibunya agar ibunya mengerti bahwa dia sedang kelelahan.

d. Implikasi Pragmatis
Implikasi pragmatis pada IP (9a) berupa menginformasikan fakta nenek datang dan implikasi pragmatis pada IP (9b) berupa menolak perintah ibu. Dengan IP (9a) Ma, tadi adio Ninu. Aldi memberitahukan ibunya bahwa sebelum ibunya pulang dari pasar, nenek ke rumah untuk mengantarkan pisang seperti biasanya. Kemudian ibunya langsung merespon supaya Aldi mengambilkan pisang tersebut dan menghidangkannya. Namun Aldi menolak dengan IP (9b) Eee... akau payoh. Implikasi Aldi kelelahan merupakan alasan Aldi untuk menolak perintah ibunya.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pragmatis pada IP (9a) berupa alur kebiasaan. Sudah menjadi kebiasaan kalau nenek ke rumah selalu membawakan pisang. Maka dengan menuturkan IP Ma, tadi adio Ninu. Ibu langsung bisa menduga bahwa nenek membawa pisang. Dan alur implikasi pada IP (9b) berupa alur sebab-akibat. Dengan menginformasikan fakta bahwa dia kelelahan merupakan penyebab Aldi menolak perintah ibunya untuk mengambilkan pisang yang dibawakan nenek dengan menuturkan IP Eee... Akau payoh.



10.  a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar ini terjadi ketika Sil sudah siap berangkat ke sekolah. Biasanya Sil pergi ke sekolah selalu diantarkan oleh ayahnya. Pagi itu ayahnya sedang membersihkan motor yang sedikit kotor. Ayahnya tidak tahu kalau Sil ingin cepat-cepat pergi ke sekolah sehingga muncul IP berikut.
S            : Pa, idut unda, Pa! (10a) [Pa, hidupkan motor, Pa.]
I : Yao. [Ya.]
S            : Wo tlambat, Pa. (10b) [Wo terlambat, Pa]
I : Yao, yao, nih Pa ngidut. [Ya, ya, ini Papa hidupkan.]

b. Bentuk Lingual
BL IP (10a) berupa kalimat perintah dan BL IP (10b) berupa kalimat berita. Pada IP (10a) Pa, Idut unda, Pa! Sil meminta ayahnya untuk menghidupkan motor. Dan pada IP (10b) Wo, tlambat, Pa. Sil memberitahukan kepada ayahnya bahwa dia sudah terlambat pergi ke sekolah.

c. Satuan Pragmatis
SP IP (10a) berupa menyuruh dan SP IP (10b) berupa menginformasikan fakta. Pada IP (10a) Pa, idut unda, Pa! Sil menyuruh ayahnya untuk segera menghidupkan motor. Pada IP (10b) Wo, tlambat, Pa. Sil memberitahukan bahwa dia sudah terlambat pergi ke sekolah.

d. Implikasi Pragmatis
Implikasi pragmatis pada IP (10a) berupa menyuruh dan implikasi pragmatis pada IP (10b) berupa menginformasikan fakta. Pada IP (10a) Pa, idut unda, Pa! Sil menyuruh ayahnya untuk segera menghidupkan motor. Dan kemudian ditegaskan lagi dengan IP (10b) Wo, tlambat, Pa. yang menyatakan bahwa dia sudah terlambat pergi ke sekolah.

e. Alur Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pragmatis pada IP (10a) dan (10b) berupa alur sebab-akibat. Karena Sil sudah terlambat maka Sil menyuruh ayahnya untuk segera menghidupkan motor supaya bisa mengantarkannya pergi ke sekolah. Dengan kata lain IP Wo, tlambat, Pa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar