TUGAS AKHIR SEMESTER
IP DALAM KELUARGA
Mata Kuliah :
Pragmatik
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd
Disusun
oleh:
Nama :
Herti Gustina
NIM :
A1B112005
Semester/Kelas :
III/A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
Lakukan
penelitian IP dalam keluarga Anda untuk memperoleh 10 IP keluarga. Kemudian
tunjukkan percakapan yang Anda peroleh lalu tentukan masing-masing unsur
berikut ini!
1.
Implikatur percakapan yang ada di
percakapan itu
2.
Bentuk lingual implikatur percakapan
3.
Satuan pragmatis implikatur percakapan
4.
Implikasi pragmatis implikatur
percakapan
5.
Alur implikasi pragmatis pada
implikatur percakapan tersebut
IP DALAM KELUARGA
1. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
percakapan di bawah ini terjadi pada pukul 13.00 saat Tina masih menduduki
bangku kelas 3 SD. Seperti biasanya, jika diberikan PR di sekolah, Tina selalu
mengerjakan PR tersebut sehabis pulang sekolah. Tina sedang asyik mengerjakan
soal-soal matematika yang diberikan oleh guru matematikanya sehingga ia lupa
bahwa sudah waktunya makan siang. Ayahnya yang baru pulang dari mengajar di
sekolah kemudian menemui Tina untuk melihat apa yang dilakukannya dan ingin
memastikan bahwa Tina harus sudah makan siang pada jam tersebut. Untuk
memastikan anaknya telah makan atau belum, ayahnya lalu menuturkan IP (1) pada
percakapan berikut.
I :
Powe, Kak? [Lagi apa, Kak?]
T :
Mna PR, Pa. [Bikin PR, Pa.]
I : Sudiah makan? [Sudah makan]
T :
Laon. [Belum]
I :
Muklah makan yao! (Sambil tersenyum) (1)
[Nggak usah makan saja ya!]
T: Yao, yao,
Tina makan, tapi tunggu PR ni selesae lu. [Ya, Ya, Tina makan, tapi tunggu PR
ini selesai dulu.]
b. Bentuk Lingual
Pada percakapan antara anak dan bapak di atas, BL IP
yang digunakan merupakan kalimat perintah yang berlawanan dengan tujuan
percakapan yang dituturkan oleh I. I menuturkan IP (1) dengan tujuan agar si
anak segera untuk melakukan apa yang dikehendaki I dalam tuturannya. Dengan
tuturan Muklah makan yao!, I secara
tidak langsung menyuruh T agar segera makan dengan menggunakan tuturan yang
sangat berlawanan dengan tuturan yang diujarkannya.
c. Satuan Pragmatis
SP pada IP di atas berupa menyuruh untuk makan.
Pada IP (1), ayah menyuruh Tina agar segera makan dengan menggunakan BL yang
berupa kalimat perintah. IP Muklah makan
yao! secara tidak langsung menyiratkan SP menyuruh Tina untuk segera makan
dengan kalimat perintah yang berlawanan dengan tujuan tuturan.
d. Implikasi Pragmatis
SP menyuruh dapat digunakan untuk menyampaikan ip menyuruh
dengan P berlawanan atau terbalik (ironi) seperti pada IP (1). Pada IP (1),
ayah menggunakan tuturan dengan P berlawanan dengan tujuan tuturannya tersebut.
Ayah mengujarkan kalimat Muklah makan
yao! bukan untuk menyuruh si anak supaya tidak makan, melainkan menyuruh
agar segera makan yang menjadi tujuan dari IP yang diujarkan I.
e. Alur Implikasi Pragmatis
Pada IP (1) di atas menggunakan alur ironis
yaitu alur implikasi yang terjadi dari hubungan antara makna pada BL dan makna
implikasi pragmatis yang bertentangan, atau terbalik maknanya. IP Muklah makan yao! memiliki makna yang
bertentangan dengan tujuan n. Dengan IP tersebut sebenarnya I menginginkan agar
T segera makan.
2. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
di bawah ini terjadi saat Aldi kelas 5 SD sehabis pulang dari mengambil rapor
di sekolah. Sebelum ujian Tina sudah menjanjikan untuk mentraktir Aldi jika dia
bisa meningkatkan prestasinya. Biasanya Tina selalu menjanjikan sesuatu kepada
adiknya agar adiknya bisa giat belajar pada saat ujian. Sepulang sekolah, Aldi
dengan bangga memperlihatkan rapornya kepada kakaknya sambil mengingatkan janji
kakaknya untuk mentraktirnya sehingga terjadi percakapan kakak dan adik
berikut.
A : Kak, akau dapiat rengking satu tao. (2a) [Kak, saya dapat rangking
1 lho.]
T
: Yao po? [Apa benar?]
A : Yao, dari tigo puluh siswa. [Ya,
dari 30 siswa]
T
: Oh, adik Kak padiek. [Oh, adiknya kakak pintar]
A : Hadiahnyao? (2b) [Hadiahnya?]
T : Oh, yao, yao. Sagin Kak traktir makan
bakso. [Oh, ya,ya. Nanti Kak traktir makan bakso]
b. Bentuk
Lingual
Pada
percakapan kakak dan adik di atas, BL IP yang digunakan ialah kalimat berita.
Pada percakapan tersebut Aldi memberitahukan atau menyampaikan informasi kepada
kakaknya bahwa dia berhasil menjadi juara kelas. A menuturkan IP (2a) untuk
mengingatkan kembali janji yang sudah T ucapkan sebelumnya. IP Kak, akau dapiat rengking satu tao.
merupakan kalimat berita yang menginformasikan fakta untuk sampai pada tujuan
tuturan yaitu mengingatkan janji. Untuk memperjelas tujuannya, A menambahkan
dengan IP (2b) Hadiahnyao? yang
merupakan kalimat tanya untuk sampai pada tujuan dari tuturannya.
c. Satuan
Pragmatis
Pada
percakapan di atas mengandung SP menginformasikan fakta pada IP (2a) dan
mengingatkan pada IP (2b). Pada IP (2a), A menginformasikan fakta bahwa
ia telah berhasil meraih juara kelas. IP Kak,
akau dapiat rengking satu tao. merupakan tuturan menginformasikan fakta
untuk sampai pada tujuan n. Akantetapi tuturan tersebut belum mampu
mengingatkan kembali janji yang sudah dibuat oleh kakaknya sehingga muncul
tuturan Hadiahnyao? yang merupakan
kalimat tanya untuk mengingatkan janji kakaknya. Pada tuturan tersebut kakaknya
akhirnya mampu menangkap tujuan dari tuturan adiknya tersebut bahwa ia sedang
menuntut janji dari kakaknya. Dan kakaknya lalu merespon dengan tuturan bahwa
ia akan menepati janjinya untuk mentraktir adiknya makan bakso.
d. Implikasi
Pragmatis
Pada IP (2a)
dan (2b) di atas menggunakan implikasi pragmatis berupa mengingatkan suatu
janji. Dalam IP tersebut A berusaha supaya kakaknya mengingat suatu janji
dengan mengujarkan tuturan (2a) dan (2b). Pada IP (2a) Kak, akau dapiat rengking satu tao. A mulai mengingatkan kakaknya
tentang janji tersebut, namun hal itu belum ditanggapi dengan benar oleh
kakaknya. Kemudian A menambahkan dengan IP (2b) Hadiahnyao? untuk memperjelas maksud dari tuturannya. Dalam hal ini
T berhasil menangkap maksud dari A bahwa ia menginginkan T untuk melaksanakan
janjinya.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Pada IP (2a)
dan (2b) menggunakan alur implikasi pragmatis sebab-akibat. Dimana IP
(2a) menginformasikan fakta bahwa Aldi mendapatkan juara kelas merupakan penyebab
bagi T untuk menepati janjinya, akibatnya T harus melaksanakan janjinya kepada
A untuk mentraktirnya bakso. Dengan menginformasikan fakta kepada kakaknya
melalui IP (2a) Kak, akau dapiat rengking
satu tao. Aldi bertujuan untuk mengingatkan kakaknya agar menepati janji.
Hal itu ditegaskan kembali dengan menggunakan IP (2b) Hadiahnyao?
Dengan kata lain, karena Aldi telah berhasil mendapatkan juara 1, maka Aldi
menagih janji kepada kakaknya.
3. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
ini terjadi ketika ibu baru pulang dari kebun. Sil sedang sibuk mengerjakan
PRnya di kamar, sedangkan Tina sedang asyik main game. Ibu meminta Sil dan Tina
untuk memijit tangannya yang masih letih sehabis bekerja di kebun. Akantetapi
Sil mengujarkan IP (3a) yang menyatakan bahwa dia menolak melakukannya dan
melemparkan permintaan ibu tersebut kepada Tina. Begitupun dengan Tina juga
hendak menolak permintaan ibunya dengan mengujarkan IP (3b) bahwa tangan
Mamanya besar dan tangannya kecil sehingga ia tidak sanggup melakukannya. Sil
yang tahu bahwa adiknya hanya mencari-cari alasan kemudian menegur adiknya.
Ar : Wo, Kak, tulung pijit tangan Mama, nak! [Wo,
Kak, tolong pijit tangan Mama, nak!]
S : Akau
mna PR, Ma. Tina ho! (3a) [Saya lagi
menyelesaikan PR, Ma. Tina tu!]
T : Tangan
Mama gdiang. Tangan akau naek. (3b) [Tangan Mama besar. Tanganku kecil]
S : Tulunglah Mama ho! [Tolonglah Mama tu!]
T : Yaolah. (Sambil cemberut) [Iya deh.]
b. Bentuk
Lingual
Pada
percakapan di atas, BL IP yang digunakan adalah kalimat berita, dimana
baik Sil maupun Tina menuturkan alasan mereka masing-masing untuk menolak
permintaan ibunya. Pada IP (3a) Akau mna
PR, Ma. Tina ho!, S memberitahukan alasannya bahwa dia sedang mengerjakan
PR jadi tidak bisa diganggu. Begitupun pada IP (3b) Tangan Mama gdiang, tangan akau naek. T memberitahukan
ketidaksanggupannya karena tangan ibunya besar
sedangkan tangannya kecil.
c. Satuan
Pragmatis
SP pada IP
(3a) dan (3b) di atas ialah menginformasikan fakta. Baik S maupun T
sama-sama memberitahukan alasan mereka untuk menolak permintaan ibunya. Pada IP
(3a) S memberitahukan bahwa dia tidak bisa dengan alasan Akau mna PR, Ma. lalu melempar permintaan ibunya kepada T. Namun T
juga menolak dengan memberitahukan bahwa dia tidak sanggup melakukannya dalam
IP (3b) Tangan Mama gdiang, tangan akau
naek.
d. Implikasi
Pragmatis
Implikasi
pragmatis pada IP (3a) dan (3b) di atas berupa menolak, dimana S dan T
menolak dengan cara tersirat dalam SP menginformasikan fakta. Fakta bahwa S
sedang menyelesaikan tugas pada IP Akau
mna PR, Ma. dan fakta bahwa T merasa tangan Mamanya besar sedangkan
tangannya kecil pada IP Tangan Mama
gdiang, tangan akau naek secara tidak langsung menyiratkan bahwa mereka
menolak permintaan ibunya.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Pada IP di
atas menggunakan alur sebab-akibat. Dengan menginformasikan fakta kepada
ibunya melalui IP (3a) Akau mna PR, Ma.
dan IP (3b) Tangan Mama gdiang, tangan
akau naek, S dan T bertujuan untuk menolak perintah ibunya. SP yang
digunakan adalah menginformasikan fakta, sedangkan implikasi pragmatisnya
menolak permintaan. Fakta pada IP (3a) dan (3b) merupakan penyebab bagi S dan T
menolak permintaan ibunya untuk memijit tangan ibunya.
4. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
ini terjadi pada hari ulang tahun Tina yang ke 8. Biasanya setiap hari ulang
tahun Sil, Tina, maupun Aldi selalu diadakan makan-makan di luar. Namun karena
saat itu bertepatan dengan masa panen, ayahnya menjadi sangat sibuk dan lupa
bahwa hari itu adalah hari ulang tahun Tina. Tina kemudian mengingatkan kembali
ayahnya dengan IP bertanya tanggal pada hari itu. Akantetapi ayahnya masih
belum menangkap maksud dari tuturan Tina sehingga Tina menambahkan lagi dengan
mengingatkan tentang makan-makan yang biasa mereka lakukan ketika ada yang
berulang tahun. Perhatikan percakapan ayah dan anak berikut.
T :
Pa, sahai tanggal brapio? (4a) [Pa,
hari ini tanggal berapa?]
I :
Tanggal 22. Pyao Kak? [Tanggal 22. Kenapa Kak?]
T :
Makan-makan, Pa. (4b) [Makan-makan,
Pa]
I : Oh, iyao. Kak ulang tahun yao?! Sagin kitao
makan kek Maramtama yao. [Oh, iya. Kak ulang tahun ya?! Nanti kita makan-makan
di Maramtama ya.
T: Hore...!
(Sambil mencari kakak dan adiknya) [Hore...!]
b. Bentuk
Lingual
BL IP (4a)
dalam percakapan di atas berupa kalimat tanya, dimana T menanyakan
tanggal hari itu pada I untuk mengingatkan kepada ayahnya bahwa hari tersebut
adalah hari ulang tahunnya dan menginginkan acara makan-makan seperti yang
biasa dilakukan. IP (4a) Pa, sahai
tanggal brapio? merupakan cara yang digunakan T agar ayahnya mengingat
tanggal lahirnya.
c. Satuan
Pragmatis
SP pada IP
(4a) berupa bertanya tentang tanggal hari itu. T bertanya dengan IP (4a)
Pa, sahai tanggal brapio? untuk
mengingatkan ayahnya bahwa hari itu adalah hari ulang tahunnya. Kemudian SP
pada IP (4b) berupa menyatakan kehendak untuk diadakan makan-makan. T
menginginkan adanya acara makan-makan untuk merayakan ulang tahunnya dengan IP
(4b) Makan-makan, Pa. Baik IP (4a)
maupun IP (4b) sama-sama bertujuan untuk mengingatkan ayahnya tentang hari
ulang tahunnya.
d. Implikasi
Pragmatis
Implikasi
pragmatis pada IP di atas adalah mengingatkan tentang hari ulang tahun.
Implikasi pragmatis mengingatkan dapat disampaikan secara tersirat dalam SP
bertanya maupun SP menyatakan kehendak. Pada IP (4a) Pa, sahai tanggal brapio? implikasi pragmatis mengingatkan
disampaikan dengan SP bertanya. Sedangkan pada IP (4b) Makan-makan, Pa. implikasi pragmatis disampaikan dengan SP
menyatakan kehendak.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Alur
implikasi pragmatis yang digunakan adalah alur kebiasaan. IP (4a) dan
(4b) menunjukkan keterkaitan suatu kebiasaan dalam menginterpretasikan
implikasi pragmatis. Kalau pada tanggal 22 Agustus merupakan hari ulang tahun
Tina, biasanya diadakan makan-makan di luar untuk merayakannya. Tatkala hari
itu ayahnya sedang sibuk panen, ayahnya lupa bahwa hari itu ulang tahun Tina,
maka Tina mengingatkan dengan IP (4a) Pa, sahai tanggal brapio? yang ditegaskan
kembali pada IP (4b) Makan-makan, Pa.
5. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
ini terjadi ketika Sil sedang menemani ibunya memasak. Hari itu Sil ingin
sekali makan tempoyak, tetapi ibunya tidak sedang memasak gulai tempoyak.
Melihat ibunya tidak memasak apa yang ia inginkan, Sil lalu menuturkan IP
berikut.
S : Ma,
Wo aong nuk gule tempoyak. (5a) [Ma, Wo ingin gulai tempoyak.]
Ar : Tapi Ma sidok mli tempoyak. [Tapi Mama tidak
ada membeli tempoyak]
S : Wo
nuk, Ma. (5b) [Wo mau, Ma]
Ar : Yaolah. Sagin Wo bli tempoyak mpak Papa yao,
dah tu Ma masok. [Iya. Nanti Wo beli tempoyak dengan Papa ya, setelah itu Mama
masak]
b. Bentuk
Lingual
BL IP (5a)
dan (5b) berupa kalimat berita. Dengan kalimat berita itu, n
memberitahukan kepada t bahwa n menginginkan sesuatu. Dalam IP (5a) Sil
mengatakan bahwa ia menginginkan gulai tempoyak dalam IP Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. Yang kemudian ditegaskan lagi pada
IP (5b) Wo, nuk Ma. Kedua IP tersebut
memiliki tujuan yang sama yaitu memberitahukan bahwa Sil menginginkan gulai
tempoyak.
c. Satuan
Pragmatis
SP pada IP
di atas berupa menyatakan kehendak. Dengan IP (5a) dan (5b), Sil menyatakan
kehendaknya kepada ibunya bahwa ia menginginkan gulai tempoyak. Pada IP (5a) Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. dan IP
(5b) Ma, Wo nuk. Merupakan kalimat
berita yang dituturkan oleh S untuk menyatakan kepada Ar bahwa ia menginginkan
sesuatu.
d. Implikasi
Pragmatis
SP
menyatakan kehendak pada IP (5a) dan (5b) di atas memiliki implikasi pragmatis
IP berupa meminta. Dengan menyatakan kehendak bahwa ia menginginkan
gulai tempoyak, secara tersirat S meminta agar Ar membuatkannya gulai tempoyak.
Pada IP (5a) Ma, Wo aong nuk gule
tempoyak. Dan IP (5b) Ma, Wo nuk.
Sil secara tidak langsung meminta ibunya memasakkan ia gulai tempoyak karena ia
menginginkannya.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Alur
implikasi pragmatis pada IP (5a) dan (5b) berupa alur akibat-sebab. SP
IP (5a) dan (5b) adalah menyatakan kehendak. Implikasi IP (5a) dan (5b) adalah
meminta, yaitu Sil meminta ibunya membuatkannya gulai tempoyak dengan P ‘Sil
menginginkan gulai tempoyak’. Akibatnya, Sil lalu memakai SP menyatakan
kehendak, yaitu Sil menginginkan gulai tempoyak yang disajikan dengan BL Ma, Wo aong nuk gule tempoyak. Dengan
demikian, BL itu muncul karena implikasi pragmatis karena impliksi meminta,
yaitu Sil meminta ibunya memasakkannya gulai tempoyak, sebagai faktor penyebab.
6. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
pada IP di bawah ini terjadi pada malam hari sekitar jam 9. Pada saat itu Tina
masih asyik main game di komputer Kakaknya, padahal sudah waktunya tidur.
Ayahnya lupa bahwa besoknya Tina libur sekolah dan menyuruh Tina untuk segera
tidur karena besoknya Tina harus pergi ke sekolah. Tina kemudian merespon
tuturan ayahnya dengan IP berikut.
I : Kakak, lah jam brapio? Isaok nuk skula. [Kakak,
sudah jam berapa? Besok mau sekolah]
T : Isaok
libur, Pa. (6a) [Besok libur, Pa.]
b. Bentuk
Lingual
BL IP (6a)
berupa kalimat berita. Dalam IP Isaok
libur, Pa. Tina memberitahukan kepada ayahnya bahwa besok libur sekolah, jadi
Tina tidak akan pergi ke sekolah besok.
c. Satuan
Pragmatis
SP pada IP
(6a) berupa menegaskan. Pada IP (6a) Tina memberitahukan ayahnya bahwa
besok adalah libur sekolah dengan pernyataan Isaok libur, Pa.
d. Implikasi
Pragmatis
Implikasi
pragmatis pada IP (6a) berupa menginformasikan fakta. Pada IP Isaok libur, Pa, T menegaskan kepada I
bahwa besok adalah libur sekolah dan T tidak akan pergi ke sekolah besok.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Alur
implikasi pada IP (6a) berupa alur normatif. Pada IP (6a), percakapan
ayah dan anaknya, BL Isaok libur, Pa.
merupakan petunjuk yang mengacu kepada sebuah ketentuan yang berbunyi ‘Hari libur
tidak ada sekolah’. Ketentuan ini dibuat oleh dinas pendidikan yang kemudian
dipatuhi oleh semua murid sehingga ketentuan ini menjadi norma di dalam masyarakat.
7. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
ini terjadi saat Tina masih berumur 3 tahun di Sarko. Waktu itu ayahnya baru
pulang dari kebun karet untuk mengurusi karetnya. Tina sangat senang diajak
main oleh ayahnya, akantetapi sore itu ayahnya masih memakai pakaian dari kebun
karet dan belum membersihkan badannya sehingga Tina menolak untuk bermain
dengan ayahnya sehingga muncul IP berikut.
I : Kak, sini. Main samo Papa yok! [Kak, sini.
Main dengan Papa yuk!]
T : Tangan
Papa bucuk, bau getah. (7a) [Tangan Papa busuk, bau getah.]
b. Bentuk
Lingual
BL IP (7a)
berupa kalimat berita. Dengan kalimat itu n memberitahukan kepada t
bahwa tangan ayahnya masih bau getah karet. T memberitahukan keadaan ayahnya
dengan IP Tangan Papa bucuk, bau getah.
c. Satuan
Pragmatis
SP pada IP
(7a) berupa menginformasikan fakta. Pada IP Tangan Papa bucuk, bau getah. Tina memberitahukan kepada ayahnya
bahwa tangan ayahnya masih berbau getah karet.
d. Implikasi
Pragmatis
Implikasi
pragmatis pada IP (7a) berupa menolak. Pada IP (7a) Tangan Papa bucuk, bau getah. Tina menolak bermain dengan ayahnya
karena tangan ayahnya masih berbau getah karet.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Alur
implikasi pragmatis pada IP (7a) berupa alur implikasi sebab-akibat.
Dengan menginformasikan fakta bahwa tangan ayahnya masih berbau getah karet,
Tina menolak untuk bermain dengan ayahnya. Fakta bahwa tangan ayahnya masih
berbau getah karet merupakan penyebab bagi Tina untuk menolak bermain dengan
ayahnya sehingga muncul IP Tangan Papa
bucuk, bau getah.
8. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
ini terjadi saat Tina masih berumur 4 tahun di Sarko. Tina sudah mulai menuntut
untuk bisa disekolahkan karena melihat kakak-kakaknya sudah sekolah. Tina
kemudian meminta ayahnya untuk menyekolahkannya sehingga muncul IP berikut.
T : Pa,
Wo skolah, Ngah Vina skolah. (8a) [Pa, Wo sekolah. Ngah Vina sekolah.]
I : Kakak masih kecik, lum boleh skolah. [Kakak
masih kecil, belum boleh sekolah.]
T : Kak
lah bsak na, bentar lagi punyo adek. (8b) [Kak sudah besar. Bentar lagi
punya adik]
I : Gek di Kerinci Kakak skolah TK yo. [Tunggu
di Kerinci Kakak sekolah TK ya.]
T : Hore...! Kakak skolah! (Lari-lari
kegirangan) [Hore...! Kakak sekolah]
b. Bentuk
Lingual
BL IP (8a)
dan (8b) berupa kalimat berita. Pada IP (8a) T menginformasikan kepada
ayahnya bahwa kakak-kakaknya sudah sekolah dengan kalimat Pa, Wo skolah, Ngah Vina skolah. Pada IP (8b) T menginformasikan
bahwa dia sudah besar untuk bisa sekolah dengan kalimat Kak lah bsak na, bentar lagi punyo adek. Kedua IP tersebut
merupakan kalimat berita yang menyatakan bahwa T sudah pantas untuk bisa
mengikuti sekolah.
c. Satuan
Pragmatis
SP pada IP
(8a) dan (8b) berupa meyakinkan untuk bisa sekolah. Dengan IP (8a) dan
(8b), Tina berusaha meyakinkan ayahnya bahwa ia sudah pantas untuk bisa
sekolah. Pada IP (8a) Pa, Wo skolah, Ngah
Vina skolah. dan (8b) Kak lah bsak
na, bentar lagi punyo adek. merupakan argumen atau alasan agar Tina bisa
disekolahkan.
d. Implikasi
Pragmatis
Implikasi
pragmatis pada IP (8a) dan (8b) berupa meminta untuk sekolah. Pada IP
(8a) Pa, Wo skolah, Ngah Vina Skolah.
dan (8b) Kak lah bsak na, bentar lagi
punyo adek. merupakan alasan mengapa T meminta untuk bisa disekolahkan.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Alur
implikasi pada IP (8a) dan (8b) berupa alur analogis. Pada IP (8a) Pa, Wo skolah, Ngah Vina Skolah. Tina
mengemukakan SP meyakinkan bahwa dia juga sudah bisa untuk sekolah dengan
argumen bahwa kakak-kakaknya juga sudah sekolah. Kemudian dipertegas lagi
dengan SP meyakinkan pada IP (8b) Kak lah
bsak na, bentar lagi punyo adek. Tina berpikir bahwa kakak-kakaknya sudah
sekolah dan dia pun sudah besar, jadi sudah bisa untuk ikut sekolah.
9. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
percakapan di bawah ini terjadi saat ibu baru pulang dari pasar. Aldi
memberitahukan kepada ibunya bahwa nenek ke rumah sebelum ibunya pulang.
Biasanya nenek ke rumah untuk mengantarkan pisang untuk Tina karena Tina sangat
menyukai pisang. Ibunya kemudian langsung meminta Aldi untuk menghidangkan
pisang tersebut. Aldi kemudian menolak dengan alasan bahwa dia sedang
kelelahan.
A : Ma,
tadi adio Ninu. (9a) [Ma, tadi ada nenek]
Ar : Manao? Ambik lauh, kapak siniek! [Mana? Ambil
gih, letakkan di sini!]
A : Eee...
Akau payoh. (9b) [Eee... Aku capek.]
b. Bentuk
Lingual
BL IP (9a)
dan (9b) berupa kalimat berita. Pada IP (9a) Ma,tadi adio Ninu. Aldi memberitahukan kepada ibunya bahwa sebelum
ibunya pulang, neneknya datang ke rumah. Begitupun pada IP (9b) Eee... Akau payoh. Aldi memberitahukan
kepada ibunya bahwa ia sedang kelelahan.
c. Satuan
Pragmatis
SP pada IP
(9a) berupa menginformasikan fakta Nenek datang dan SP pada IP (9b)
berupa mengeluh kelelahan. Pada IP (9a) Ma, tadi adio Ninu. Aldi menginformasikan fakta kepada ibunya bahwa
neneknya datang ke rumah sebelum ibunya pulang dari pasar. SP IP (9a) tersebut
berupa melaporkan. Pada IP (9b) Eee... Akau
payoh. Aldi mengeluh kepada ibunya agar ibunya mengerti bahwa dia sedang
kelelahan.
d. Implikasi
Pragmatis
Implikasi
pragmatis pada IP (9a) berupa menginformasikan fakta nenek datang dan
implikasi pragmatis pada IP (9b) berupa menolak perintah ibu. Dengan IP
(9a) Ma, tadi adio Ninu. Aldi
memberitahukan ibunya bahwa sebelum ibunya pulang dari pasar, nenek ke rumah
untuk mengantarkan pisang seperti biasanya. Kemudian ibunya langsung merespon
supaya Aldi mengambilkan pisang tersebut dan menghidangkannya. Namun Aldi
menolak dengan IP (9b) Eee... akau payoh.
Implikasi Aldi kelelahan merupakan alasan Aldi untuk menolak perintah ibunya.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Alur
implikasi pragmatis pada IP (9a) berupa alur kebiasaan. Sudah menjadi
kebiasaan kalau nenek ke rumah selalu membawakan pisang. Maka dengan menuturkan
IP Ma, tadi adio Ninu. Ibu langsung
bisa menduga bahwa nenek membawa pisang. Dan alur implikasi pada IP (9b) berupa
alur sebab-akibat. Dengan menginformasikan fakta bahwa dia kelelahan
merupakan penyebab Aldi menolak perintah ibunya untuk mengambilkan pisang yang
dibawakan nenek dengan menuturkan IP Eee...
Akau payoh.
10. a. Implikatur Percakapan
Situasi ujar
ini terjadi ketika Sil sudah siap berangkat ke sekolah. Biasanya Sil pergi ke
sekolah selalu diantarkan oleh ayahnya. Pagi itu ayahnya sedang membersihkan
motor yang sedikit kotor. Ayahnya tidak tahu kalau Sil ingin cepat-cepat pergi
ke sekolah sehingga muncul IP berikut.
S :
Pa, idut unda, Pa! (10a) [Pa,
hidupkan motor, Pa.]
I :
Yao. [Ya.]
S :
Wo tlambat, Pa. (10b) [Wo terlambat,
Pa]
I :
Yao, yao, nih Pa ngidut. [Ya, ya, ini Papa hidupkan.]
b. Bentuk
Lingual
BL IP (10a)
berupa kalimat perintah dan BL IP (10b) berupa kalimat berita.
Pada IP (10a) Pa, Idut unda, Pa! Sil
meminta ayahnya untuk menghidupkan motor. Dan pada IP (10b) Wo, tlambat, Pa. Sil memberitahukan
kepada ayahnya bahwa dia sudah terlambat pergi ke sekolah.
c. Satuan
Pragmatis
SP IP (10a)
berupa menyuruh dan SP IP (10b) berupa menginformasikan fakta.
Pada IP (10a) Pa, idut unda, Pa! Sil
menyuruh ayahnya untuk segera menghidupkan motor. Pada IP (10b) Wo, tlambat, Pa. Sil memberitahukan
bahwa dia sudah terlambat pergi ke sekolah.
d. Implikasi
Pragmatis
Implikasi
pragmatis pada IP (10a) berupa menyuruh dan implikasi pragmatis pada IP
(10b) berupa menginformasikan fakta. Pada IP (10a) Pa, idut unda, Pa! Sil menyuruh ayahnya untuk segera menghidupkan
motor. Dan kemudian ditegaskan lagi dengan IP (10b) Wo, tlambat, Pa. yang menyatakan bahwa dia sudah terlambat pergi ke
sekolah.
e. Alur
Implikasi Pragmatis
Alur implikasi pragmatis pada IP
(10a) dan (10b) berupa alur sebab-akibat. Karena Sil sudah terlambat
maka Sil menyuruh ayahnya untuk segera menghidupkan motor supaya bisa
mengantarkannya pergi ke sekolah. Dengan kata lain IP Wo, tlambat, Pa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar